Kamis 21 Jan 2016 11:00 WIB

JK: Kesenjangan Pendapatan Jauh Lebih Berbahaya

Jusuf Kalla
Foto: EPA/Andrew Gombert
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan ketimpangan atau kesenjangan tingkat pendapatan di dalam masyarakat lebih berbahaya daripada persoalan melambatnya pertumbuhan perekonomian.

"Masalah sosial juga ada hubungannya dengan kondisi ekonomi, yaitu ketimpangan yang harus diperbaiki," kata Jusuf Kalla (JK) saat menjadi pembicara dalam acara News Forum Redaksi Indonesia 2016: Challenges and Opportunities di MNC News Center di Jakarta, Kamis (21/1).

Menurut Wapres, banyak negara lebih menghadapi masalah lebih karena ketimpangannya yang melonjak dibandingkan dengan masalah melambatnya pertumbuhan.

Wapres juga mengingatkan media massa dapat mengubah gaya hidup banyak orang, seperti kalau tayangan sinetron hanya menampilkan kondisi rumah mewah dan hidup glamor secara terus-menerus, maka masyarakat lama kelamaan juga bisa melupakan masalah sosial seperti persoalan kekumuhan di banyak daerah.

"Apa akibatnya, terjadi kesenjangan yang lebih berbahaya daripada masalah pertumbuhan itu sendiri," katanya.

Kalla juga mengingatkan gini ratio (nilai ketimpangan di suatu wilayah-negara) di Republik Indonesia adalah sekitar 0,41-0,43, padahal Arab Spring (revolusi di Timur Tengah) terjadi saat gini ratio kawasan tersebut ada di kisaran 0,45.

Terkait dengan masalah perekonomian global, Wapres menyatakan bahwa yang efek melemahnya ekonomi global memberikan dampak yang berbeda-beda, seperti yang terjadi di Pulau Kalimantan dan Sumatera berbeda dengan efek di Jawa. Sedangkan akibatnya secara nasional, ujar dia, membuat pertumbuhan nasional menjadi melemah serta tidak mencapai target.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement