REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk (BNI) meresmikan empat Kampoeng BNI (KBNI) baru untuk memperkuat dukungan terhadap pengembangan industri kreatif di Indonesia. "Kami ingin mempersembahkan tindakan nyata yang bermuara pada kepedulian perusahaan dalam mengangkat kearifan lokal tiap-tiap daerah," kata Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (18/7).
Peresmian empat KBNI baru tersebut dilaksanakan bersamaan dengan Pembukaan Acara Kampung BNI Nusantara (KBN) di Jakarta, Kamis (17/7), oleh Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Mari Elka Pangestu. Sebanyak empat KBNI yang diresmikan, adalah KBNI Batik Tulis Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, KBNI Batik Tulis Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, KBNI Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan KBNI Kain Sasirangan, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Keempat KBNI itu menyentuh dan mengembangkan potensi budaya dan kearifan lokal.
Gatot mengatakan KBNI dibangun dengan pola pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui penyaluran kredit kemitraan, sekaligus pembinaan berkelanjutan melalui capacity building sehingga diharapkan berdampak positif terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat. KBNI merupakan salah satu bagian dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang di BNI disebut Corporate Community Responsibility (CCR). Program itu, bertujuan memberdayakan ekonomi masyarakat melalui penyaluran kredit lunak dengan sistem klaster yang dilakukan di beberapa daerah.
Tujuan pembentukan KBNI untuk mengembangkan potensi ekonomi masyarakat di suatu kawasan pedesaan melalui pinjaman lunak program kemitraan maupun bantuan bina lingkungan untuk menunjang aktivitas ekonomi lokal di daerah tersebut. Saat ini konsep KBNI dibangun atas prinsip community development, dimana satu klaster mengangkat produk potensial berdasarkan kearifan lokal setempat.