Senin 07 Apr 2014 16:41 WIB

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,7-5,8 Persen di Triwulan I

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2014 akan berada pada kisaran 5,7 sampai 5,8 persen.

Demikian disampaikan Menteri Keuangan Chatib Basri dalam diskusi bertajuk 'Menyongsong Peta Baru Kebijakan Ekonomi Indonesia' di Jakarta, Senin (7/4). "Ada kemungkinan naik sedikit (dibanding proyeksi 5,7-5,8 persen)," ujar Chatib.

Menurut Chatib, faktor pendukung proyeksinya adalah spending (belanja pemerintah) atau kerap disebut konsumsi pemeritah dalam struktur pertumbuhan ekonomi, mulai berjalan. Efek penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) pada Bulan Maret memang memiliki dampak walaupun tidak signifikan. Selain itu, kata mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini, perbaikan ekspor mulai terasa.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Solikin M Juhro memperkirakan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2014 akan lebih baik dibanding triwulan IV 2013 sebesar 5,72 persen. Sebagaimana Chatib, Solikin berpandangan pengaruh pemilu cukup terasa pada pertumbuhan. "Walaupun tidak sebesar 2009 dan 2004," kata Solikin.

Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, institusinya memprediksi pertumbuhan ekonomi triwulan I 2014 sebesar 5,6 persen.  Menurut Purbaya, proyeksi tersebut sejalan dengan pengetatan kebijakan yang dilakukan dari sisi moneter (Bank Indonesia) maupun sisi fiskal (pemerintah). 

"Ini (5,6 persen) in line dengan stabilisasi yang dijalankan," kata Purbaya. Sebagai gambaran, pertumbuhan ekonomi 2013 tercatat 5,78 persen. Pada 2014 pertumbuhan ditarget 5,8-6,0 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement