REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pro-kontra bailout Bank Mutiara sebesar Rp 1,5 triliun terus berlanjut. Banyak kalangan menolak dana talangan dari pemerintah ini karena tidak akan memberikan dampak positif. Namun, komisaris independen Bank Mutiara, Eko B Supriyanto berpandangan berbeda.
Menurut Eko, adanya suntikan modal kepada Bank Mutiara, dengan sendirinya kinerja akan bersih kembali. "Dengan kinerja yang membaik maka akan memberi ruang bagi bank ini untuk berekspansi dan menghasilkan laba," kata Eko di Jakarta, Senin (23/12).
Jika itu yang terjadi, Eko menjelaskan, kondisi ini akan membawa Bank Mutiara, yang dulunya bernama Bank Century itu, lebih baik. Secara otomatis, kata dia, nilai jualnya pun juga akan lebih baik. "Karena rasio kecukupan modalnya juga akan lebih baik."
Kredit bermasalah sejumlah debitor di Bank Mutiara menjadi penyebab kinerja bank ini merosot. Untuk mengangkat rasio kecukupan modal (CAR) hingga 14 persen diperlukan suntikan dana Rp 1,5 triliun. Sebelumnya, bank ini pernah mendapat talangan Rp 6,7 triliun ketika masih Bank Century.