Senin 23 Dec 2013 11:08 WIB

Januari, Guardian Australia Luncurkan Dana Pensiun Syariah

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Citra Listya Rini
Syariah (ilustrasi)
Foto: aamslametrusydiana.blogspot.com
Syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- First Guardian Januari mendatang berencana meluncurkan dana pensiun syariah. Mereka bekerja sama dengan beberapa organisasi muslim Australia untuk memanfaatkan pengelolaan sistem pensiun swasta senilai 1,5 triliun dolar AS.

Angka ini adalah yang terbesar keempat di dunia. Direktur Pusat Keuangan Syariah Australia, Almir Colan, mengatakan saat ini sistem dana itu telah menerima persetujuan regulasi dan bahan-bahan sudah memasuki tahap akhir. Selain itu, pengembangan sistem pengelolaan dana pensiun dilakukan bersama dengan Komunitas Muslim Australia.

Dewan Islam Victoria juga telah mendukung produk ini. Persetujuan ini akan memberikan dukungan yang dibutuhkan kepada produk dana pensiun. Khususnya untuk mencapai basis konsumen muslim minoritas dan tersebar di berbagai daerah.

Apalagi mereka belum sepenuhnya mengelola tabungan pensiun. Sehingga program ini amat penting agar mereka melek informasi pengelolaan dana pensiun.''Banyak muslim generasi pertama atau kedua di Australia yang tak memprioritaskan dana pensiun,'' kata Colan dikutip Reuters, akhir pekan lalu.

Pengelolaan dana pensiun milik First Guardian adalah produk kedua di Australia. Setelah sebelumnya Crescent Wealth meluncurkan program yang sama akhir 2012. Manajer pengelolaan dana syariah akan menyesuaikan portfolio berdasarkan aturan Islam.

Hal itu seperti larang merokok, minum alkohol dan berjudi yang ada dalam dana tanggung jawab sosial.Pendanaan ini juga bisa menarik minat para investor. Khususnya setelah First Guardian menerapkan prinsip-prinsip PBB untuk investasi yang lebih bertanggung jawab.

Namun tak seperti di pasar konvensional, manajer pengelola dana syariah masih harus berjuang dengan minimnya yang tertarik menggunakan mereka. Khususnya untuk meningkatkan aset yang mereka kelola. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement