Jumat 15 Nov 2013 13:28 WIB

BI Imbau Bank Turunkan Kredit Tahun Depan

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Kredit (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Kredit (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengimbau perbankan di Tanah Air untuk menurunkan target kredit pada 2014. Hal tersebut dilakukan agar perekonomian menjadi lebih sehat.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan proyeksi pertumbuhan kredit perbankan tahun depan diperkirakan berada di kisaran 15-17 persen. Proyeksi proyeksi pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) juga diharapkan sejalan. Hal itu terjadi karena ekonomi belum pulih dan kenaikan suku bunga perlu diantisipasi.

"Kami berharap perbankan berperan aktif dengan menyesuaikan target pertumbuhan kredit dalam RBB 2014, sehingga konsisten dengan upaya mengelola perekonomian menjadi lebih sehat. Jadi, turunkan target kredit saudara," ujar Agus dalam pertemuan tahunan perbankan atau yang disebut Bankers' Dinner di Gedung BI, Kamis (14/11).

Sementara itu, Agus memperkirakan, prospek perekonomian pada 2014 masih dalam tahap konsolidasi, karena proses koreksi dalam pemulihan defisit neraca transaksi berjalan belum rampung. Impor yang semakin terkendali karena perlambatan ekonomi domestik diharapkan dapat mendukung perbaikan neraca transaksi berjalan.

Proyeksi BI untuk pertumbuhan ekonomi tahun depan ditetapkan sekitar 5,8-6,2 persen. "Arah prospek dapat berubah jika proses pemulihan global kembali terhenti, seperti yang terjadi pada 2013," ujar Agus. Tingkat inflasi pada 2014 diperkirakan akan kembali terkendali pada kisaran target 4,5 persen plus-minus 1 persen.

Sementara itu, perspektif jangka menengah 2015-2018 untuk ekonomi global diperkirakan dapat bertumbuh sekitar 3,9 persen, sejalan dengan perbaikan ekonomi AS. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 6,5 persen pada 2018, jika berbagai kebijakan transformasi perekonomian berjalan sesuai harapan. Jika tidak berjalan, maka pertumbuhan ekonomi akan tersendat di sekitar 6 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement