REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Investasi asing langsung (FDI) dari Asia Tenggara ke Selandia Baru meningkat menjadi 4,4 miliar dolar Selandia Baru (3,63 miliar dolar AS) pada tahun yang berakhir Maret.
Badan statistik pemerintah mengumumkan, Kamis (26/9), nilai investasi tersebut naik dari 2,8 miliar dolar Selandia Baru pada Maret tahun lalu.
Sebagian besar peningkatan ini disebabkan FDI dari Singapura. "Pada tahun terakhir, Singapura menggantikan Jepang sebagai investor keempat terbesar di Selandia Baru," kata Manajer Neraca Pembayaran Badan Statistik Selandia Baru, Jason Attewell dalam sebuah pernyataan.
Australia tetap negara dengan investasi langsung terbesar di Selandia Baru, dengan investasi senilai 63,3 miliar dolar Selandia Baru (62 persen dari FDI), diikuti oleh Amerika Serikat dan Inggris. Sementara itu, investasi langsung keluar dari Selandia Baru turun 1,7 miliar dolar Selandia Baru.
"Selama lima tahun terakhir, nilai investasi portofolio Selandia Baru telah meningkat hampir sepertiga, sedangkan investasi langsung ke luar negeri masih duduk di tingkat yang sama," kata Attewell.
Australia tetap menjadi tujuan utama bagi total investasi Selandia Baru di luar negeri, dengan nilai investasi 48,2 miliar dolar Selandia Baru, atau 29 persen dari total, diikuti oleh Amerika Serikat dan Inggris. Pada tahun yang berakhir Maret, Jepang menggantikan Jerman sebagai mitra investasi terbesar keempat di Selandia Baru.