Selasa 20 Aug 2013 17:00 WIB

Ekspor Sirip Ikan Hiu Tujuan Jepang-Korea Alami Penurunan Tajam

Seorang pekerja menjemur kulit, tulang serta sirip ikan hiu.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Seorang pekerja menjemur kulit, tulang serta sirip ikan hiu.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Para perajin pengolahan sirip ikan hiu di daerah Pantura, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengaku permintaan pasar ekspor sirip ikan hiu tujuan Jepang turun.

Nuryanto, perajin pengolahan sirip ikan hiu, mengatakan pesanan ekspor sirip ikan hiu tujuan Jepang dan Korea kini semakin menurun. Penurunan terjadi menyusul larangan konsumsi sirip ikan hiu tersebut.

Biasanya pesanan dalam satu bulan bisa mencapai 300 kilogram. ''Kini sirip ikan hiu paling banyak dikirim sekitar 40 kilogram,'' keluhnya.

Hal itu berdampak pada harga yang anjlok dan dijual Rp400 ribu per kilogram. Sebelumnya saat permintaan meningkat, harganya mencapai Rp 800 ribu per kilogram.

"Produksi ikan hiu di Kabupaten Indramayu melimpah karena hasil tangkapan nelayan setempat maksimal,'' kata Nuryanto. ''Tapi, kendalanya adalah pemasaran yang mengalami kesulitan.''

Dedy Aryanto, manager Tempat Pelelangan Ikan Glayem Indramayu, menuturkan hasil tangkapan nelayan di daerah Pantura melimpah. Produksi sirip ikan hiu mampu memenuhi pasar ekspor. ''Tetapi, permintaan anjlok,'' katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement