REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengingatkan pelaku bisnis swasta dan BUMN agar tidak mencari keuntungan dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). BI meminta pelaku bisnis untuk fokus pada kegiatan utamanya.
"Jangan cari untung dari pelemahan nilai tukar, bisa terjadi kerugian," ujar Gubernur BI, Agus Martowardojo, Kamis (25/7).
Ia mengimbau para pelaku usaha agar dapat mengelola resiko nilai tukar dengan baik. BI mencatat sebesar 15 persen utang luar negeri swasta belum dilindung nilai atau hedging. Utang swasta yang berdenominasi dolar AS rawan terhadap volatilitas nilai tukar apabila belum diproteksi melalui mekanisme hedging.
Agus mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah tidak dapat dihindari. Kondisi global yang memburuk berdampak pada aktivitas perdagangan di Indonesia. Pelemahan nilai tukar di Tanah Air sebenarnya seiring dengan mata uang negara-negara regional.
Misalnya, ringgit Malaysia, peso Filipina, dan bath Thailand yang terdepresiasi masing-masing 0,5 persen, 0,3 persen, dan 0,4 persen pada perdagangan hari ini.