REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) mata uang rupiah Rabu (24/7) pagi cenderung bergerak stabil di posisi Rp 10.190 per dolar AS setelah mengalami tekanan cukup dalam pada hari sebelumnya. "Pergerakan nilai tukar rupiah cenderung stabil setelah mengalami tekanan cukup dalam pada Selasa (23/7)," kata analis Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (24/7).
Ia menambahkan rupiah masih memiliki potensi pelemahan seiring dengan langkah Bank Indonesia (BI) yang melonggarkan laju rupiah di pasar offshore. "Apalagi hal itu dipertegas oleh salah satu pejabat Bank Indonesia bahwa pelemahan nilai tukar rupiah akan secara bertahap," katanya.
Ia menambahkan saat ini ppelaku pasar mencermati bahwa pelemahan nilai tukar rupiah akan meminimalisir risiko bagi investor asing untuk membeli obligasi Indonesia. Reza juga mengatakan neraca perdagangan Indonesia yang belum membaik masih menjadi salah saru faktor negatif sehingga menekan nilai tukar domestik.
Sementara itu, Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan bahwa data manufaktur AS di salah satu negara bagian yang mengalami penurunan diharapkan mampu menjadi sentimen positif bagi nilai tukar rupiah. "Pelemahan data manufaktur AS itu akan membuat investor menyesuaikan posisi terhadap level tehnikal, di tengah minimnya data ekonomi," katanya.