REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham-saham di Wall Street membalikkan kenaikan awal dan berakhir lebih rendah pada Selasa (2/7) atau Rabu (3/7) pagi WIB di tengah kekhawatiran baru tentang zona euro dan krisis politik di Mesir.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 42,55 poin (0,28 persen) menjadi 14.932,41. Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 0,88 poin (0,05 persen) menjadi 1.614,08, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 1,09 poin (0,03 persen) menjadi 3.433,40.
Bursa saham dibuka lebih tinggi, tetapi bergerak ke wilayah negatif pada siang hari karena bentrokan terbaru di Kairo yang menyebabkan beberapa orang tewas dan pemerintah Mesir menghadapi ultimatum dari militer. Harga minyak juga bergerak lebih tinggi di tengah kekhawatiran bahwa krisis Mesir bisa mengganggu pasokan minyak dari Timur Tengah.
Sebuah babak baru kekhawatiran juga meletus di zona euro, ketika Menteri Luar Negeri Portugal mengundurkan diri segera setelah menteri keuangan, dan setelah sebuah laporan bahwa kreditur dana talangan Yunani, Dana Moneter Internasional (IMF), Uni Eropa dan Bank Sentral Eropa (ECB), telah memberikan Athena waktu tiga hari untuk menunjukkan reformasi yang dijalankannya masih tetap di jalurnya.
Saham Apple menguat untuk kedua hari berturut-turut, melompat 2,3 persen menjadi 418,49 dolar AS. Itu terjadi setelah sebuah laporan UBS mempertahankan peringkat 'beli' dengan target harga 500 dolar AS untuk saham perusahaan tersebut.
Peritel perbaikan rumah Lowe melonjak 3,2 persen setelah Morgan Stanley merekomendasikan membeli saham pesaing Home Depot itu, mengutip valuasinya yang lebih baik, di antara faktor-faktor lainnya. Home Depot naik 0,6 persen.
Kenaikan penjualan Ford 13 persen di AS pada Juni mendorong sahamnya naik sebesar 2,8 persen, itu adalah penjualan bulan terbaiknya sejak 2006. General Motors naik 0,3 persen setelah melaporkan bahwa penjualan Juni di AS naik 6,0 persen dibandingkan dengan setahun lalu. Perusahaan ini juga mengumumkan usaha patungan (joint-venture) dengan Honda untuk mengembangkan kendaraan berbahan bakar hidrogen.
Sementara saham BlackBerry terus menurun setelah laporan labanya mengecewakan pada Jumat (28/6) pekan lalu. Saham BlackBerry turun 5,7 persen pada Selasa (2/7) kemarin ketika catatan National Bank Financial menunjuk pengiriman 'sangat rendah' untuk ponsel baru BlackBerry 10. Saham BlackBerry telah jatuh 33 persen sejak Jumat (28/6).
Perusahaan minyak dan gas independen Linn Energy turun 18,7 persen setelah mengungkapkan bahwa Badan Pengawas Pasar Modal AS (SEC) telah memulai penyelidikan atas rencana mergernya dengan Berry Petroleum dan pelaporan keuangan berkaitan dengan strategi hedging perusahaan.
Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun sebesar 2,47 persen, turun dari 2,49 persen pada Senin (1/7), sementara pada obligasi 30-tahun merosot menjadi 3,47 persen dari 3,49 persen. Harga obligasi bergerak terbalik terhadap imbal hasil.