Senin 03 Jun 2013 12:32 WIB

Branchless Banking Permudah Akses Masyarakat ke Bank Syariah

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
 Perbankan syariah (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Perbankan syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penerapan bank tanpa kantor (branchless banking) mampu mendorong terjadinya kemudahan akses perbankan bagi masyarakat (financial inclusion). Branchless banking maupun financial inclusion diyakini mampu meningkatkan market share perbankan syariah di Indoensia.

Demi faktor efisiensi, ke depannya bank-bank syariah perlu menggunakan branchless banking yang saat ini mulai diuji coba oleh Bank Indonesia (BI). Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI, Edy Setiadi belum lama ini mengatakan branchless banking membuat bank-bank syariah tidak perlu lagi membangun kantor-kantor cabang melainkan dapat memanfaatkan lembaga keuangan yang sudah ada menjalar di masyarakat terutama sektor mikro. “Tidak perlu membangun lagi karena bila mau masuk lebih dalam ke masyarakat butuh biaya besar,” ujarnya.

Branchless banking bisa memperluas jangkauan perbankan syariah. Apalagi jika bank syariah berkerja sama dengan lembaga keuangan mikro seperti Baitul Maal wa Tamwiil (BMT). Dengan begitu biaya yang dikeluarkan bank syariah dalam ekspansi usahanya dapat ditekan.

Branchless banking merupakan terobosan dalam meningkatkan efisiensi dan terjadinya financial inclusion yang pada akhirnya dapat meningkatkan market share perbankan syariah tanah air. Pasalnya branchless banking menjadi salah satu cara mensosialisasikan perbankan syariah.

Head of Syariah Banking CIMB Niaga, U Saefudin Noer mengatakan dalam mendorong terjadinya financial inclusion, CIMB Niaga Syariah terus mengoptimalkan office channeling. “Ini untuk memperkuat distribusi produk ke masyarakat,” ucapnya. Dual banking, kata Saefudin, mampu memperdalam akses ke masyarakat yang belum tersentuh kegiatan perbankan.

Sementara itu pengamat ekonomi, Yanuar Rizky memprediksi branchless banking akan tumbuh pesat. Pasalnya dana masyarakat yang mengalir ke lembaga keuangan dan pasar keuangan akan semakin terintegrasi.  “Branchless banking terpercaya sehingga prinsip industri keuangan bagus, tidak banyak risikonya,” katanya.

Penerapan branchless banking harus bisa memenuhi sisi keamanan dan perlindungan nasabah. Tantangan branchless banking ke depannya adalah mendesain sistem yang dapat dilihat dan dikenal secara mudah oleh masyarakat serta membangun sistem yang aman dan dapat dipercaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement