REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank BTPN akan melanjutkan pengembangan jaringan program Laku Pandai pada tahun depan. Layanan keuangan branchless banking yang dimulai sejak maret 2014 ini dinilai mampu berkembang pesat.
Hanya dalam hitungan bulan, layanan yang dikenal dengan BTPN Wow ini mampu menjangkau ratusan ribu nasabah dan puluhan ribu agen layanan. "Memang layanan ini belum sempurna, tapi kita lihat perkembangannya cukup positif," ujar Direktur BTPN Anika Faisal di Jakarta, Senin (7/12).
Sampai akhir November 2015, BTPN mampu merangkul sebanyak 17 ribu agen dengan nasabah mencapai 258 ribu nasabah. Adapun dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun mencapai Rp 37,8 miliar. Sejauh ini, layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (Laku Pandai) ini masih terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Sumatra.
Anika mengatakan program Laku Pandai yang digagas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini sangat tepat untuk menjangkau masyarakat bawah yang selama ini belum bisa dilayani jaringan perbankan. Melalui program ini, bank juga bisa menjangkau nasabah tanpa harus mengeluarkan investasi yang besar. Lantaran, pembukaan kantor cabang bukanlah hal mudah bagi bank.
Bandingkan dengan BTPN yang telah berdiri sejak 58 tahun lalu, namun sampai sekarang baru memliki sekitar 1.100 kantor layanan. Program Laku Pandai diyakini Anika mampu mempercepat penetrasi layanan perbankan kepada masyarakat. "Saat ini kita memang masih fokus di Jawa dan Sumatra, tapi ke depan kita akan memperluas jaringan ke pulau-pulau lain," ujar dia.
Total nasabah BTPN saat ini mencapai 2,5 juta nasabah. Business Head BTPN Wow Achmad Nusjirwan Sugondo menilai ada dua faktor yang membuat Laku Pandai bisa diterima masyarakat. Pertama, layanan ini sangat inklusif sehingga memudahkan masyarakat untuk menabung. Kedua, aplikasi yang digunakan untuk mobile banking ini sangat mudah sehingga bisa diterapkan oleh masyarakat luas.
Layanan keuangan yang bisa dilakukan melalui BTPN Wow mencakup setor dan tarik tunai, transfer, pembayaran tagihan, pembelian token listrik dan pulsa. Ke depan, manajemen akan mengembangkan fiturnya menjangkau pembayaran iuran BPJS kesehatan. "Kita belum sampai pada layanan untuk kredit mikro, karena perlu persiapan yang lebih panjang," kata Nusjirwan.
Tahun depan, Nusjirwan mengatakan, BTPN akan mengembangkan jaringan ini ke Bali dan sebagian Kalimantan. Untuk mengembangkan jaringan BTPN Wow, perseroan mesti mengeluarkan investasi organisasi. Manajemen perlu merekrut tenaga tim pemasaran yang bertugas untuk menyeleksi agen. Tim ini bertugas menyurvei, mengakuisisi agen baru, mengedukasi, memberikan pelatihan serta sertifikasi.