REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) menegaskan peran strategisnya sebagai motor penggerak pembiayaan inklusif di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sampai September 2025, perusahaan mencatat volume penjaminan konsolidasi sebesar Rp186,76 triliun.
Plt Direktur Utama Jamkrindo, Abdul Bari, menjelaskan capaian tersebut terdiri dari penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Rp116,54 triliun dan penjaminan non-KUR Rp70,21 triliun. Penjaminan ini telah mendorong lebih dari 4,4 juta pelaku UMKM dan menyerap sekitar 11,69 juta tenaga kerja di Indonesia.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
“Dengan penjaminan yang kuat dan tata kelola yang prudent, kami ingin berperan aktif menjaga stabilitas sistem keuangan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan,” ujar Bari dalam media gathering di Sleman, DIY, Jumat (31/10/2025).
Dari sisi kinerja, Jamkrindo mencatat laba sebelum pajak (EBT) Rp1,18 triliun atau 156,72 persen dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2025. Bari menyebut angka ini mencerminkan efektivitas model bisnis penjaminan sebagai instrumen penting pembukaan akses pembiayaan bagi usaha yang feasible namun belum bankable.
Tak hanya fokus pada penjaminan, Jamkrindo juga memperkuat kapasitas pelaku usaha lewat pendampingan dan pelatihan. Sepanjang 2025, perusahaan mengadakan Roadshow Literasi Keuangan dan Digital Marketing di 10 kota—mulai Sukabumi, Padang, Tarakan, sampai Mataram—dan menggelar program Kriyativepreneur di Bantul, Yogyakarta.
“Program-program tersebut bertujuan meningkatkan kapasitas dan daya saing pelaku UMKM agar mampu beradaptasi di era digital,” kata Bari.
Jamkrindo juga mendampingi UMKM binaan, termasuk pengrajin perak Nur Parwanto Silver di Kotagede, Yogyakarta, sebagai contoh keberhasilan pembiayaan yang diikuti pembinaan usaha. Dengan jaringan 9 kantor wilayah, 54 kantor cabang, dan 15 unit layanan di seluruh Indonesia, Jamkrindo memastikan akses penjaminan dapat menjangkau pelaku usaha hingga pelosok.
Direktur Manajemen SDM, Umum, dan Manajemen Risiko Jamkrindo, Ivan Soeparno, menambahkan perusahaan terus memperkuat fondasi bisnis melalui transformasi digital, pengembangan produk penjaminan yang adaptif, dan penguatan manajemen risiko berbasis data.
“Kami ingin memastikan setiap pelaku usaha memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkontribusi bagi kemajuan ekonomi nasional. Keberhasilan UMKM adalah keberhasilan Jamkrindo, dan keberhasilan Jamkrindo adalah keberhasilan Indonesia,” ujar Ivan.
 
                     
                     
      
      