Ahad 17 Mar 2013 11:00 WIB

BNI Bangun Aliansi dengan Yamaguchi Financial

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Djibril Muhammad
BNI branch of Osaka, Japan, committed to promote investment opportunities in Indonesia.
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
BNI branch of Osaka, Japan, committed to promote investment opportunities in Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menjalin kerja sama dengan salah satu financial group terkemuka di Jepang, Yamaguchi Financial Group (YMFG). YMFG merupakan holding company yang bergerak di bidang jasa keuangan dan jasa perbankan.

Kelompok usaha ini memiliki beberapa bank, antara lain Yamaguchi Bank (berdiri sejak November 1878), Momiji Bank (berdiri sejak November 1923), dan Kitakyushu Bank (berdiri sejak Oktober 2010).

Kerja sama antara BNI dengan Yamaguchi ini ditetapkan secara resmi melalui acara Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemimpin Cabang BNI Tokyo Gatoet Gembiro Noegroho dengan President YMFG Mr Koichi Fukuda di kantor BNI Tokyo, Kamis (14/3.

Bisnis YMFG bergerak di bidang keuangan, mencakup pembiayaan atau leasing, penerbitan kartu kredit, dan menjadi perusahaan sekuritas. Selain itu, YMFG memiliki perusahaan konsultasi (YM Consulting Corp) dan lembaga riset bernama Kitakyushu Economics Institute.

Kelompok usaha yang berkantor pusat di Yamaguchi Prefecture ini memiliki total asset (konsolidasi) sekitar 111 miliar Dollar AS. Pendapatan bersih mereka mencapai sekitar 218 juta Dollar AS (data keuangan per 2012).

Corporate Secretary BNI, Tribuana Tunggadewi mengatakan saat ini BNI merupakan bank yang memiliki mitra bank Jepang terbanyak dibandingkan bank-bank nasional lainnya.  Kerjasama agresif dengan bank-bank regional Jepang 

(JRB) memanfaatkan momentum derasnya arus investasi perusahaan Jepang ke Indonesia akhir-akhir ini. "Untuk memfasilitasi nasabah-nasabah dari regional bank yang berminat berinvestasi di Indonesia, BNI telah membentuk Japan Desk sejak 2012 lalu," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Ahad (17/3).

Dengan kerjasama ini, BNI telah bermitra dengan 48 bank, terdiri dari 47 Bank regional dan satu Shinkin Bank atau bank koperasi. Setiap bank memiliki basis nasabah yang siap berinvestasi di Indonesia.

Dengan adanya Japan Desk, BNI berinisiatif memberikan berbagai fasilitas yang dapat membantu para nasabah JRB tersebut merelokasi usahanya ke Indonesia.

Baik itu pemberian kredit rupiah, mengalirkan informasi lengkap tentang kondisi perekonomian Indonesia, kondisi iklim investasi di Indonesia, hingga membantu menyelesaikan perizinan usaha di Indonesia. 

BNI menjaga nasabah JRB yang ada di Indonesia agar tidak berpindah ke bank-bank besar Jepang yang sudah ada di Indonesia. Setidaknya ada 100 hingga 150 nasabah bank-bank regional Jepang yang ada di Indonesia, dan sudah menanamkan modal setidaknya 75 juta dollar AS hingga saat ini.

Investor Jepang yang datang ke Indonesia pada umumnya adalah perusahaan padat karya. Hal ini diharapkan mampu menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar.

Bagi BNI, dengan banyaknya investor Jepang di Indonesia akan menjadi lahan untuk meningkatkan bisnisnya, yang terkonsentrasi pada dua kelompok besar, yakni Business Banking dan Consumer & Retail  Banking.

Dibukanya kantor cabang BNI di Osaka, Jepang pada (20/2) lalu, hubungan dengan bank regional serta nasabah di bagian barat Jepang akan semakin menguat.

Sebab transaksi keuangan yang menopang bisnis di kawasan itu semakin mudah dilakukan. Ini penting artinya bagi Indonesia karena kawasan barat Jepang merupakan basis dari perusahaan-perusahaan besar yang memiliki akar kuat di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement