REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan resesi dan perekonomian global masih belum baik. Indonesia pun harus waspada dengan kondisi tersebut meskipun sejauh ini ia menilai perekonomian tanah air masih terjaga.
“Tapi ada hal yang patut kita mengerti, patut kita ketahui yakni negara kita masih terdampak oleh resesi perekonomian global,” katanya saat memberikan sambutan di acara Rapat Kerja Pemerintah, Senin (28/1).
Selain itu, Presiden SBY mengingatkan adanya persoalan di kesehatan fiskal serta masih ada masalah menyangkut kebijakan dan implementasi APBN dan APBD. Menurutnya, ketiga hal itu yang perlu diperhatikan dan dikelola sebaik-baiknya tahun ini dan tahun depan.
Dalam kesempatan tersebut Presiden SBY juga meminta agar jajarannya bekerja keras untuk bisa mengatasi persoalan ekonomi tersebut. Diantaranya berupaya meminimalkan dampak resesi dunia dengan tetap menjaga pertumbuhan. Kemudian menjaga kesehatan fiskal termasuk defisit anggaran yang melebihi batas dan kepatutannya.
Berikutnya, memastikan alokasi serta pendistribusian APBN dan APBD tepat sasaran. ''Termasuk penyerapannya kalau dilaksanakan dengan baik, hasil dari APBN dan APBD sebagai tools akan nyata. Cegah kebocoran dan korupsi APBN dan APBD itu,” kata Presiden.
Lebih jauh Presiden SBY juga meminta agar jajaran pemerintahan bisa mastikan bisa mengelola inflasi terutama stabilitas bahan pangan dan bahan pokok lainnya. Menurutnya, inflasi adalah musuh yang paling besar dalam perekonomian. Terakhir, Presiden meminta agar diciptakan lapangan pekerjaan yang besar diseluruh Indonesia.