Jumat 04 Jan 2013 21:12 WIB

Menkeu : Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kedua Terbaik Setelah Cina

Menkeu Agus Martowardojo
Menkeu Agus Martowardojo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 dalam kondisi yang memadai dan merupakan yang terbaik setelah Cina.

"Mungkin Indonesia tahun 2012 jadi negara dengan pertumbuhan ekonomi terbaik nomor dua. Yang pertama adalah Cina, sedangkan negara lain seperti India maupun Brasil ada di bawah kita," ujarnya di Jakarta, Jumat (4/1).

Agus menyampaikan situasi perekonomian saat ini mendorong angka pertumbuhan Indonesia menembus 6,3 persen pada akhir tahun. Kalah dari perekonomian Cina yang berada dalam kisaran 8,6 persen.

"Kalau seandainya kuartal ke IV ini pertumbuhan ekonomi kita antara 6,1 persen-6,4 persen, itu artinya pertumbuhan kita year on year tetap 6,3 persen. Jadi itu yang membuat kita optimis," ujar Agus.

Pelaksana tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang Brodjonegoro menambahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak mencapai target sebesar 6,5 persen, karena realisasi belanja modal yang tidak sesuai kenyataan.

Kita kan seharusnya masih bisa tumbuh 6,5 persen tapi meleset jadi 6,3 persen. Mungkin sebagian karena kita tidak bisa merealisasikan belanja terutama belanja modal, kata Bambang.

Namun, Bambang belum dapat memastikan seberapa besar pengaruh penyerapan anggaran belanja yang belum sesuai harapan tersebut, terhadap angka pertumbuhan ekonomi yang juga mengalami pelambatan akibat krisis.

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2012 sebesar 6,5 persen. Sementara dalam APBN 2013, pemerintah memberikan asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 6,8 persen melalui peningkatan investasi dan konsumsi domestik.

Pada tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya diprediksi pada kisaran 6,3 persen - 6,5 persen. Hal ini karena laju ekspor diprediksi masih melemah akibat krisis di Eropa, yang belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement