Rabu 28 Sep 2011 14:27 WIB

Ekspor Batik Menurun

Rep: Rosita Budi Suryaningsih/ Red: Johar Arif
Batik, ilustrasi
Foto: ANTARA
Batik, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Nilai ekspor batik Indonesia ke pasar dunia akhir-akhir ini menurun. Penurunan ini diakibatkan oleh krisis global. Di tahun 2008, nilai ekspor mencapai 93,09 juta dolar AS. Pada 2009, menurun menjadi 76,02 dolar, dan menurun lagi di tahun 2010 menjadi 69,24.

Penyebabnya adalah karena negara-negara tujuan terbesar ekspor batik terkena imbas krisis global. Negara-negara tersebut d iantaranya Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara Eropa.

Menurut Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, batik adalah fashion item yang dikurangi pembeliannya saat krisis. Namun, ia masih memiliki harapan besar pada potensi ekspor batik. “Daya saing kita lebih tinggi dibandingkan negara lain,” ujarnya, Rabu (28/9).

Ia mengatakan angka jangan terlalu dipentingkan. “Yang lebih penting adalah nilai national branding dari batik itu sendiri,” ujarnya. Ia menargetkan pertumbuhan ekspor batik 2012 hingga 2015 akan meningkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement