REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menko Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan, ketergantungan Indonesia terhadap perekonomian global makin mengecil. Hal itu menunjukkan adanya penguatan pada pasar domestik.
Sumbangan pasar domestik terhadap pertumbuhan ekonomi makin tinggi. "Ketergantungan ekonomi kita kepada global itu makin menciut, artinya pasar domestik kita menguat," kata Hatta di kantornya, Jumat (23/9).
Menurut Hatta, ekspor Indonesia itu volumenya besar, tapi terhadap rasio Produk Domestik Bruto (PDB) kecil dan menurun terus. Dia menambahkan, sumbangan pasar domestik terhadap pertumbuhan itu menandakan adanya peningkatan daya beli masyarakat.
Hal itu sangat jelas terlihat bahwa kekuatan pasar domestik membesar. Oleh sebab itu, kata Hatta, pasar domestik ini jangan sampai dimasuki oleh barang-barang impor semata. "Harus kreatif kita meningkatkan mesin-mesin produksi industri kita untuk memenuhi pasar domestik kita," tutur Hatta.
Daya beli masyarakat akan terus dijaga, karena pertumbuhan PDB disumbang dari sektor konsumsi. Untuk menjaganya, Hatta menilai penting untuk mengendalikan inflasi, mencukupi suplai, tidak boleh ada disparitas perdagangan antarpulau yang tinggi, dan memperbaiki tata niaga.
"Yang menggembirakan kita itu kalau pada tahun 90-an itu rasio ekspor terhadap PDB kita masih 30-an persen, sekarang itu rasionya terus menurun sekitar 26 persen," kata Hatta.
Itu merupakan bukti ketergantungan Indonesia terhadap ekonomi global makin kecil. Hatta mengatakan, para pelaku pasar tidak perlu panik dalam menghadapi pengaruh dampak krisis finansial di Eropa, karena fundamental perekonomian Indonesia masih cukup kuat. "Pesannya adalah bahwa kita tidak perlu panik," kata Hatta menegaskan.
Tidak ada negara yang tidak mewaspadai dampak krisis finansial, termasuk Indonesia. Menurut Hatta, pemerintah dan Bank Indonesia telah menyiapkan berbagai instrumen agar ketahanan perekonomian Indonesia tetap terjaga.
"Instrumen yang dilakukan oleh BUMN, yakni buyback untuk menjaga stabilisasi dari pasar SUN dan sebagainya. Kita ingin menunjukkan bahwa pemerintah sangat siap, ini bahkan men-challange saya bahwa siapa yang melepas SUN dan ternyata tidak banyak yang melepas itu," kata Hatta menandaskan.