REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Beberapa jenis beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, terus mengalami peningkatan harga, mulai dari Rp100 hingga Rp150 sampai Selasa. "Sejak sepekan terakhir, harga beras terus naik sebesar Rp100 sampai Rp150 setiap hari," ujar Suminta, Kepala Seksi Perdagangan dan Data Pangan Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa (20/9).
Berdasarkan data statistik milik Pasar Induk Beras Cipinang, jenis-jenis beras yang mengalami peningkatan harga, antara lain, adalah beras Muncul (I, II, III), beras IR-64 (I, II, III) dan beras IR-42.
Menurut Suminta, kenaikan harga beras antara lain disebabkan oleh adanya isu kekeringan (paceklik) yang akan melanda seluruh wilayah Pulau Jawa. "Selain adanya isu paceklik, naiknya harga beras juga disebabkan oleh harga beras itu sendiri, yang sudah mahal di tempat asalnya, sehingga ketika didistribusikan ke Jakarta, harganya bertambah lagi," kata Suminta.
Pihak Pasar Induk Cipinang, lanjut Suminta, berharap pemerintah melakukan operasi pasar setiap kali terjadi kenaikan harga beras. "Kami berharap agar setiap kali harga beras naik, pemerintah langsung melakukan operasi pasar, sehingga tidak menyebabkan kenaikan harga yang terlalu tinggi," ujar Suminta.
Beras jenis Muncul I naik dari Rp7.800 per kilogram menjadi Rp7.950 per kilogram, Muncul II naik dari Rp6.900 per kilogram menjadi Rp7.000 per kilogram dan Muncul III naik dari Rp6.900 per kilogram menjadi Rp7.000 per kilogram.
Sementara itu beras jenis IR-64 I naik dari Rp7.600 per kilogram menjadi Rp7.700 per kilogram, IR-64 II naik dari Rp7.100 per kilogram menjadi Rp7.200 per kilogram dan IR-64 III naik dari Rp6.600 per kilogram menjadi Rp6.700 per kilogram. Harga beras jenis IR-42 naik dari Rp7.200 per kilogram menjadi Rp7.350 per kilogram.