Jumat 29 Jul 2011 19:23 WIB

Garuda Klaim Akhir 2011 Bakal Untung

Garuda Indonesia
Garuda Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA-- PT Garuda Indonesia Tbk mengaku optimistis akan meraih untung pada akhir tahun ini, dipicu dari tren jelang tutup tahun jumlah penerbangan yang mengalami peningkatan.

Direktur Keuangan Garuda, Elisa Lumbantoruan di Jakarta, Jumat, mengatakan pada semester pertama jumlah penerbangan masih sepi, namun tidak demikian pada semester kedua diperkirakan akan lebih ramai dengan adanya rute haji, dan jelang musim libur akhir tahun.

"Jangan bandingkan pencapaian saat ini dengan posisi akhir tahun. Selama lima tahun terakhir tren semester I rugi tapi semester berikutnya mengalami keuntungan, haji itu salah satunya, tapi masih ada yang lain," katanya.

Dalam kesempatan itu, Elisa mengatakan anak usaha Garuda Indonesia yakni Citilink akan mendatangkan 10 pesawat Airbus A320 di semester kedua 2011.

Diharapkan, dengan pembelian pesawat baru ini dapat menggenjot bisnis Citilink di penerbangan murah. "Armada menjadi 10 unit untuk mengejar profitabilitas lebih baik, jumlah itu berkurang dari 15 unit," kata dia.

Ia mengatakan, sebanyak 10 armada A320 telah siap didatangkan mulai semester ini, jenis pesawat itu dinilai mempunyai kapasitas lebih besar dibanding Boeing 737 300.

Direktur Utama Garuda, Emirsyah Satar menambahkan, Citilink akan fokus di rute dengan radius dua jam baik domestik dan internasional.

"Citilink akan menjadi game-charger di kelas LCC (Low Cost Carrier), membuat segmentasi pasar dan menegaskan Garuda sebagai pemain di kelas premium," kata dia. Sementara, tercatat Garuda mengalami rugi bersih sebesar Rp186,58 miliar di semester pertama 2011, turun dari laba bersih sebesar Rp59,96 miliar periode sama 2010.

"Secara historis di kuartal I dan II low season. Selanjutnya bagaimana kita siasati dan ke depannya kinerja ini tidak lepas dari kenaikan harga avtur sepanjang Januari-Juni 2011," ujar Emirsyah.

Sementara, sepanjang saham perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 Februari 2011, pergerakkan saham PT Garuda Indonesia Tbk berkode saham GIAA mengalami tren pelemahan.

Seperti diketahui, saham GIAA pada perdagangan perdana dibuka pada harga Rp700 per lembar atau turun 6,66 persen dibanding harga perdana Rp750 per lembar. Sedangkan pada perdagangan Jumat (29/7), GIAA terkoreksi Rp10 ke posisi Rp510 per lembar saham.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement