REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI, Prabowo Subianto, menyampaikan penandatanganan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Kanada merupakan sebuah terobosan besar dalam hubungan ekonomi kedua negara.
“Di Kanada kami juga dapat suatu terobosan, kita berhasil tanda tangan CEPA, ya Comprehensive Economic Partnership Agreement. Jadi free trade antara Kanada dan Indonesia ini terobosan juga. Kita sudah dengan Eropa 10 tahun, dengan Kanada juga berapa tahun terobos,” kata Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Presiden menegaskan, kesepakatan tersebut akan memperkuat kerja sama dagang, membuka akses pasar baru, dan menurunkan hambatan tarif bagi produk unggulan Indonesia. CEPA dengan Kanada melengkapi capaian serupa dengan Uni Eropa yang telah diperjuangkan sejak satu dekade lalu.
Penandatanganan dan Pengumuman Bersama tentang Kesepakatan Substansial CEPA antara Indonesia dan Eropa dilaksanakan di Bali, Selasa (23/9/2025), oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, bersama Komisioner Keamanan Ekonomi Komisi Eropa, Maroš Šefčovič.
Prabowo menilai, rangkaian kunjungannya ke PBB, Kanada, dan Belanda membawa hasil konkret baik di bidang diplomasi maupun kerja sama ekonomi. “Saya kira, alhamdulillah, kunjungan saya membawa manfaat,” ujarnya.
Selain kerja sama ekonomi, Presiden juga menyebut kunjungannya ke Belanda menghasilkan komitmen pengembalian 30 ribu artefak bersejarah milik Indonesia serta kerja sama edukasi keuangan masyarakat oleh Ratu Máxima pada kunjungannya ke Jakarta mendatang.
Diketahui, Presiden Prabowo tiba di Tanah Air usai merampungkan lawatan ke empat negara mitra strategis, yakni Jepang, Amerika Serikat, Kanada, dan Belanda.
Tampak menyambut kedatangan Presiden di Lanud Halim Perdanakusuma, antara lain Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo, Kepala BIN Muhammad Herindra, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo.