REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Starbucks pada Rabu (Kamis WIB) menyatakan pihaknya akan megurangi 6.700 karyawannya dan menutup 300 kedai kopinya sebagai tindak lanjut pemilik jaringan kedai kopi dunia menangani penurunan ekonomi dunia.
Pada Juli, Starbucks sudah mengumumkan akan merestrukturisasi secara masif, karena merasa khawatir dengan para pelangganya yang mengurangi kebiasaan minum kopi khusus, sehingga pendapatannya selama kuartal pertama tahun anggaran ini turun 6,0 persen dibanding tahun sebelumnya.
Laba bersih kuartal pertama yang tutup buku 28 Desember 2008 itu anjlok 69 persen menjadi 64,3 juta dolar, dari 208,1 juta dolar di periode sama 2007.
"Di tengah lingkungan konsumen dunia yang menurun, Starbucks telah menyusun rencana untuk memperkuat bisnisnya melalui operasi yang lebih efisien dan menjaga kekuatan dan nilai fundamental merek kami," kata Howard Schultz, Presdir dan CEO Starbucks dalam suatu surat yang dimuat di situsnya.
Pada akhir tahun anggaran 2009 yang tutup buku September nanti, perusahaan akan menutup sekitar 300 kedai kopi di seluruh dunia, termasuk 200 kedai di AS. Tindakan ini akan menjadikan jumlah penutupan menjadi 600 kedai AS dan pengurangan 11.000 karyawan, seperti yang diumumkan pada Juli 2008. (ant/fif)
Ikuti Whatsapp Channel Republika