Rabu 23 Feb 2011 15:28 WIB

Potensi Pertumbuhan Baik, Saham Garuda Dinilai Layak Koleksi

Initial Public Offering PT Garuda Indonesia
Foto: REPUBLIKA/YOGI ARDHI
Initial Public Offering PT Garuda Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (GIAA) memiliki potensi tumbuh relatif bagus ke depan. Itu merupakan tanda bagi pelaku pasar untuk mengkoleksi saham perusahaan penerbangan itu.

"Perusahaan penerbangan plat merah itu diprediksi baik ke depan. Saham Garuda yang saat ini dalam posisi tertekan itu, sebenarnya baik untuk dikoleksi pelaku pasar," ujar pengamat pasar modal, Cece Ridwan, di Jakarta, Rabu (23/3).

Ia menambahkan, valuasi saham GIAA akan berubah sesuai dengan perbaikan kinerja usaha dan keuangan yang dilakukan perusahaan saat ini. Selain itu, lanjut dia, seiring pertumbuhan pangsa pasar penerbangan jalur domestik akan menjadi andalan pendapatan perusahaan nantinya.

"Pertumbuhan domestik itu, tentu ditambah dari pendapatan jalur nternational," kata dia. Ia mengatakan, perusahaan penerbangan yang membawa lambang nasional (flag carrier) juga terus berusaha memperbaiki kualitas layanan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pengembangan armada pesawat.

Ia menambahkan, Garuda akan menambah jumlah armadanya guna mendukung ekspansi perseroan. Langkah itu mencerminkan perusahaan berusaha kuat meningkatkan kinerjanya untuk lebih baik lagi.

"Dengan penambahan armada maka bertambahnya jalur penerbangan Garuda baik domestik maupun internasional akan berimbas pada penambahan pendapatan perusahaan," ujarnya.

Ia menambahkan, dalam jangka panjang, keberadaan dan kelangsungan bisnis perusahaan akan mendapat dukungan penuh dari pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas.

Secara terpisah, Pengamat pasar saham Edwin Sinaga menambahkan, saham Garuda yang sudah terkoreksi sejak awal pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah waktu yang tepat untuk investor masuk membeli saham GIAA.  "Saat ini harganya dikisaran Rp500-an, itu bagus untuk masuk, pasar memang ingin masuk di kisaran itu," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement