Senin 31 Jan 2011 15:29 WIB

Mesir Bergolak, Pengusaha Waswas Ekspor Mereka Terganggu

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Siwi Tri Puji B
Kegiatan ekspor-impor di pelabuhan
Foto: M Syakir/Republika
Kegiatan ekspor-impor di pelabuhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konflik yang terjadi di Mesir dan Tunisia membuat pengusaha dalam negeri was-as terjadi penurunan nilai ekspor.  Namun pemerintah masih menunggu sejauh mana konflik itu bisa berakibat kepada nilai perdagangan Indonesia.  

"Masalah perdagangan  kita lihat saja dulu.  kita belum bisa melihat atau menilai dari sisi perdagangan kita sekarang.  Saya rasa kita berharap yang terbaik saja. ," ujar  Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu ujarnya, Senin (31/1).  

Pemerintah Indonesia, lanjut Mari, berharap ada penyelesaian yang baik di Mesir. Memang rencananya akan ada pertemuan dengan Mesir dalam waktu dekat.  Tapi, pemerintah Indonesia masih akan  melihat terlebih dahulu kondis Internal mesir.  

"Kita memang,  sudah ada rencana untuk joint commition ke sana, ini masalah mereka di intenalnya," ujarnya.

Secara terpisah Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar kepada Republika menambahkan konflik yang terjadi di Mesir belum menjadi masalah yang bisa berdampak langsung kepada nilai perdagangan Indonesia.  "Kalau perdagangan ini agak unik tidak harus langsung menjadi dampak negatif dalam waktu cepat," jelasnya.  

Namun, kata dia, pemerintah tetap akan melakukan langkah antisipasi jika kondisi  berkembang saat ini dapat berdampak buruk.  "Kita tentu mencermati terus, memang sampai saat ini laporan mengenai hal itu belum ada yang mengeluhkan. Tetapi kita akan antisipasi sebaik-baiknya," jelasnya.

Sekedar catatan Neraca Perdagangan Indonesia dengan Mesir Januari -Oktober  2010 sebesar 582.690 juta dolar AS. Dengan rincian angka ekspor sebesar 736.581 juta dolar AS dan Impor 153.890 juta dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement