Rabu 19 Jan 2011 09:30 WIB

Kurang Pasokan, Beras di Lampung Dekati Rp10.000

Beras, ilustrasi
Beras, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG--Sejumlah pedagang beras di Bandarlampung mengaku kekurangan pasokan. Kondisi itu diprediksi akan berlangsung hingga Maret.

"Pasokan dari penggilingan menurun karena memang petani belum panen, selain itu beras Lampung banyak yang ke luar daerah," kata pedagang beras di Bandarlampung, Jodi, Rabu (19/1) Ia menjelaskan, para pemasok mengaku persediaan telah menipis tapi mereka harus bersaing dengan pedagang pengumpul dari provinsi lain seperti Banten yang berani membeli dengan harga lebih tinggi.

"Kalau biasanya kita seratus, mereka berani membeli dengan seratus sepuluh. Jadi pedagang pengumpul di Lampung pun harus berani membeli dengan harga tersebut untuk mendapatkannya," kata dia. Akibatnya, lanjut Jodi, harga yang ditawarkan ke pedagang dari pemasok pun ikut terdongkrak naik.

Ia pun menjelaskan, harga beras saat ini berkisar Rp7.500 per kilogram untuk kualitas terendah. Sedangkan untuk ualitas terbaik mendekati Rp10.000 per kilogramnya.

Pedagang lainnya, di Pasar Wayhalim, Bandarlampung, mengaku kenaikan harga beras tersebut menurunkan pendapatannya. Sebab, lanjut dia, biasanya warga membeli dengan jumlah agak banyak, namun dengan kenaikan itu konsumen hanya membeli separuhnya.

"Pelanggan saya biasanya membeli 10 kilogram per dua pekan, tetapi saat ini hanya 5 kilogram. Berarti menurunkan pendapatan. Selain itu, yang dibeli kualitas agak rendah dengan harga yang lebih murah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement