Rabu 22 Dec 2010 23:19 WIB

Hatta Menilai Impor Beras Bisa Turunkan Inflasi

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–Guna meredam kenaikan harga beras, pemerintah tetap bersikukuh menerapkan kebijakan impor beras pada tahun ini. Total beras yang akan diimpor antara 1,2 juta ton sampai dengan 1,3 juta ton. Dengan kebijakan impor tersebut diharapkan inflasi dapat turun.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pemerintah akan mempertahankan stok cadangan beras bulog sebesar 1,5 juta ton. Oleh karena itu kebijakan impor dirasa perlu untuk menambah stok beras didalam negeri. Bulog, kata Hatta, bahkan telah menandatangani kontrak impor sebesar 1,2 juta ton.

"600 ribu ton sudah masuk dan sisanya nanti pada Januari dan Februari," ujarnya usai rakor ketahanan pangan, di kantor Menko Perekonomian, Rabu (22/12).

Sebetulnya, tambah Hatta, pemerintah tidak ingin melakukan impor seandainya stok cukup. Pemerintah tetap akan mendahulukan pasokan dalam negeri guna menjaga kesejahteraan petani. "Semaksimal mungkin kita tidak ingin melakukan impor, tapi kita juga harus menjaga stok," jelasnya.

Dengan adanya tambahan ini diharapkan pasokan di pasar akan meningkat sehingga dapat menurunkan harga. Secara otomatis angka inflasi pada tahun ini pun diharapkan bisa lebih turun.

Kebijakan lain yang dilakukan pemerintah yakni dengan melakukan operasi pasar diseluruh daerah. Setiap ada kenaikan lima (5) persen maka Bulog bisa menerapkan operasi pasar tersut. "Harus diakui sejumlah daerah memang masih mengalami kenaikan. Karenanya kita terus intensifkan operasi pasar ini," jelas Hatta.

Menurut Hatta kenaikan beras didalam negeri masih terhitung landai jika dibandingkan di luar. Kenaikan lebih disebabkan oleh faktor perubahan iklim yang mempengaruhi produksi beras. Mengantisipasi dampak yang tidak diinginkan pemerintah akan mengeluarkan inpres antisipasi perubahan iklim. "Kita merespon kemungkinan perubahan iklim," ujarnya.

Selain inpres perubahan iklim, pemerintah juga akan mengeluarkan inpres fleksibilas bulog dalam pengadaan beras. Melalui inpres itu bulog dapat melakukan penyerapan tidak hanya pada kualitas-kualitas tertentu saja. "Dengan modal seperti ini diharapkan penyerapan bulog akan semakin optimal," terangnya.

Sedikit berbeda dengan Hatta Rajasa, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengungkapkan total beras yang akan diimpor mencapai 1,330 juta. ton. Sebanyak 1,080 juta ton merupakan impor yang telah dilakukan sebelumnya dan 250 ribu ton merupakan tambahan impor baru. "Kita harapkan Januari sudah bisa stabil lagi, dan kita berharap tidak ada gangguan pada sisi transporsi," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement