Selasa 14 Dec 2010 20:12 WIB

Harga Minyak di London Melewati 91 Dolar

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--Harga minyak di London naik melebihi 91 dolar Amerika Serikat pada Senin waktu setempat, dibantu oleh keputusan OPEC untuk mempertahankan tingkat produksi kartel, penurunan dolar dan udara dingin di Eropa, kata para dealer. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari, menguat 77 sen menjadi 91,25 dolar per barel pada akhir perdagangan sore di London.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk penyerahan Januari, naik 73 sen menjadi 88,52 dolar. "OPEC yang mempertahankan produksi tak berubah pada akhir pekan dan aksi jual dolar membantu mendorong harga minyak mentah lebih tinggi ... di tengah-tengah udara dingin yang sedang berlangsung di barat laut Eropa," kata analis VTB Capital Andrey Kryuchenkov kepada AFP.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Sabtu memutuskan untuk mempertahankann kuota produksi pada pertemuan di ibukota Ekuador, Quito, menekankan bayangan risiko terhadap pemulihan ekonomi global yang rapuh. Kartel 12 negara mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang telah mendorong minyak ke tertinggi dua tahun di atas 92 dolar per barel pekan lalu kemungkinan melambat pada tahun depan.

Itu, dan tantangan untuk pemulihan dunia dari krisis keuangan tahun 2008, "akan berdampak negatif pada permintaan minyak," katanya. "Aspek yang menarik dari pertemuan OPEC adalah berbagai pernyataan tentang harga, menunjukkan bahwa anggota OPEC seperti Iran, Libya, Venezuela dan Angola tidak punya masalah dengan (minyak) 100 dolar," kata analis energi JBC.

"Beberapa anggota OPEC mungkin meminta harga lebih tinggi, yang mengabaikan betapa masih rapuhnya ekonomi global," mereka menambahkan. Di tempat lain, investor menyerap berita tentang naiknya inflasi China yang telah memicu kekhawatiran tentang kemungkinan tindakan pemerintah yang bisa mengekang konsumsi minyak raksasa Asia tersebut.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement