Jumat 03 Dec 2010 01:58 WIB

Pemda Diminta Sediakan Lahan untuk Tebu

Rep: Yogie Respati/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Foto: Antara
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Impor gula yang dilakukan setiap tahunnya membuat produksi gula Indonesia harus digenjot. Untuk itu Kementerian Kehutanan mengimbau kabupaten/kota yang memiliki lahan tidak bergambut atau hutan produksi konversi (HPK) yang jarang pohon tegakan dan cocok untuk tebu untuk lebih mengutamakan kawasan itu untuk penanaman tebu.

Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, mengatakan jika terdapat lahan 500 ribu hektare yang cocok untuk tebu, hal tersebut setidaknya akan dapat membantu dalam mencapai target swasembada gula pada 2014. “Kalau ada kawasan tidak bergambut dan HPK yang cocok untuk tebu di kabupaten utamakan untuk tebu dulu supaya impor gula bisa diturunkan karena sekarang per tahunnya impor mencapai dua juta ton. Namun juga tanpa merugikan kehutanan,” katanya di Jakarta, Kamis (2/12).

Pasalnya, berbeda dengan pohon damar, karet, maupun kelapa sawit, tebu memerlukan lahan khusus. Ia menuturkan terdapat lahan yang sekiranya cocok ditanami tebu, seperti di daerah Lampung, Sumatera Selatan, sebagian Jambi, dan sedang mencoba menjajaki di Maluku.

Sekretaris Jenderal Kemenhut, Hadi Daryanto, mengatakan dari jumlah luas hutan produksi 82 juta hektar terdapat 20 juta hektar HPK. Namun ia menegaskan penetapan lahan HPK untuk tebu pun harus ditinjau kembali. “Soalnya dari lahan HPK yang tersedia ada yang hutan primer, nah itu tidak boleh,” kata Hadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement