Senin 29 Apr 2024 18:12 WIB

Pimpin Satgas Swasembada Gula, Bahlil Siapkan Lahan 2 Juta Hektare di Merauke

Bahlil mengungkapkan tugas Jokowi yakni menekan impor gula.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Foto: Republika/ Dedy Darmawan
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Bahlil menyampaikan baru akan menggelar rapat perdana satgas ini pada Selasa (30/4/2024).

"Kami baru dapat penugasan, besok mungkin baru rapat perdana tentang satgas percepatan swasembada gula, termasuk etanol, bioetanol, dan listrik yang berbasis energi baru dan terbarukan (EBT)," ujar Bahlil saat konferensi pers realisasi investasi kuartal I 2024 di Jakarta, Senin (29/4/2024).

Baca Juga

Bahlil mengatakan tugas ketua satgas sebagai koordinator dalam menjembatani sejumlah mementerian dan lembaga terkait. Oleh karena itu, Bahlil menyebut terdapat sejumlah nama menteri teknis dalam satgas tersebut, mulai dari Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, hingga Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Bahlil mengungkapkan tugas Jokowi yakni menekan impor gula. Bahlil mengatakan perlu langkah terobosan dalam membenahi tata kelola gula nasional. 

"Kita kan salah satu negara dengan luas terbesar di dunia, tapi harga gula naik terus, impor terus," ucap Bahlil. 

Bahlil menyebut salah satu persoalan utama industri gula Indonesia ialah lantaran masih melakukan produksi secara konvensional. Padahal, lanjut Bahlil, negara-negara lain telah menerapkan penggunaan teknologi dalam menekan biaya operasional. 

"Kita tidak bisa lagi membangun kebun seperti zaman kolonial, menggunakan tenaga manusia terus. Sampai kapan pun akan kalah karena biaya produksinya akan jauh lebih mahal," sambung Bahlil.

Kementerian Investasi bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah melakukan identifikasi potensi lahan di Merauke. Bahlil menyampaikan berdasarkan identifikasi awal, terdapat dua juta hektare lahan untuk alokasi tebu. 

Bahlil menyampaikan pemerintah akan membagi dua juta lahan untuk dikelola oleh swasta murni dan kawasan ekonomi khusus (KEK). Untuk swasta murni, lanjut Bahlil, pemerintah menyerahkan sepenuhnya swasta, termasuk dalam membangun infrastruktur. 

"Satunya lagi dikelola KEK, dalam hal ini BUMN, ini akan didukung investasi BUMN dan swasta murni," lanjut Bahlil. 

Untuk tahap awal, ucap Bahlil, pemerintah telah mendatangkan dua juta bibit dari Australia. Bahlil menyampaikan pemerintah memprioritaskan pengusaha nasional untuk berinvestasi pada sektor perkebunan tebu di Merauke. 

"Ini untuk percepatan swasemba gula. Masa kita punya tanah, tapi kondisinya masih dipermainkan, tadi pagi saya WA Pak Mendag, katanya harga gula naik lagi," kata Bahlil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement