REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada November sebesar 0,60 persen. Angka inflasi tersebut mendorong laju inflasi tahun kalender Januari sampai November menjadi 5,98 persen. Sementara inflasi year on year 6,33 persen.
"Ini cukup mengkhawatirkan jika tidak terjadi Deflasi pada Desember nanti maka bisa tembus 6 persen," ujar Kepala BPS Rusman Heriawan, Rabu (1/12).
Menurut Rusman kenaikan laju inflasi tersebut didorongnya oleh tingginya harga komoditas seperti Beras. Dari 0,60 tersebut beras memberikan sumbangan 0,12 persen.
Ada kenaikan harga beras dua persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kemudian cabe merah memberikan sumbangan inflasi cukup besar 0,10 persen. "Jadi yang mendorong itu kelompok yang sifatnya volitile," ucapnya.
Rusman menilai deflasi akan sulit terjadi pada bulan depan seandainya pemerintah tidak mampu menekan harga beras. "Kita lihat saja nanti dengan usah pemerintah menekan harga pokok beras," katanya.