REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Bank CIMB Niaga Tbk membukukan perolehan laba bersih konsolidasi (tidak diaudit) sebesar Rp 1,79 triliun pada kuartal III 2010, meningkat 56 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,15 triliun. Peningkatan laba itu didongkrak oleh pendapatan operasional serta menurunnya biaya pencadangan.
Vice CEO & Corporate Banking Director CIMB Niaga, Catherine Hadiman, mengatakan peningkatan pendapatan operasional disebabkan oleh meningkatnya pendapatan bunga bersih (net interest income) serta pendapatan selain bunga bersih masing-masing sebesar Rp 640 miliar dan Rp 53 miliar. "Selain itu, perseroan juga mampu memperbaiki efisiensi biaya operasional, dengan menurunkan rasio cost-to-income menjadi sebesar 49,03 persen per September 2010, dibandingkan dengan 50,63 persen pada posisi yang sama tahun sebelumnya," paparnya dalam keterangan tertulis, Jumat (29/10).
Catherine menjelaskan, total aset per 30 September 2010 mencapai Rp 129,14 triliun, atau meningkat sebesar 28 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp 101,09 triliun. Ditambahkannya, total kredit tumbuh 29 persen dari Rp 74,52 trilliun per 30 September 2009 menjadi Rp 96,29 triliun per 30 September 2010. "Pertumbuhan kredit tersebut terjadi di semua segmen usaha, kredit Korporasi, bisnis dan ritel yang meningkat masing-masing sebesar 24%, 29% dan 32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu," jelasnya.
Catherine menjelaskan, sejalan dengan pertumbuhan kredit, loan to deposit (LDR) CIMB Niaga per September 2010 tercatat sebesar 89,31 persen. Lebih 11 persen dari total kredit CIMB Niaga disalurkan di luar pulau Jawa, mencerminkan strategi penyaluran kredit yang merata di Indonesia. CIMB Niaga terus mempertahankan kualitas asetnya, tercermin dari rasio NPL gross sebesar 2,68 persen selama sembilan bulan pertama 2010, berada di bawah NPL rata-rata industri yang mencapai 3,01 persen (per Agustus 2010).