Sabtu 28 Jun 2025 15:07 WIB

Penjualan Mobil Listrik Tumbuh 153 Persen, Pasar EV Masih Potensial

Konsumen makin paham manfaat, harga makin bersaing, infrastruktur diperkuat.

Pengunjung mengamati mobil listrik di salah satu stan pada ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (29/4/2025). Pameran  kendaraan listrik tersebut di ikuti lebih dari 143 peserta baik dari dalam maupun luar negeri yang membawa berbagai model dan inovasi kendaraan listrik terbaru mulai dari kendaraan roda dua, roda empat, kendaraan niaga, hingga aksesori pendukung kendaraan listrik. Pameran tersebut akan berlangsung selama enam hari hingga 4 Mei 2025 dengan target 40.000 pengunjung.
Foto: Republika/Prayogi
Pengunjung mengamati mobil listrik di salah satu stan pada ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (29/4/2025). Pameran kendaraan listrik tersebut di ikuti lebih dari 143 peserta baik dari dalam maupun luar negeri yang membawa berbagai model dan inovasi kendaraan listrik terbaru mulai dari kendaraan roda dua, roda empat, kendaraan niaga, hingga aksesori pendukung kendaraan listrik. Pameran tersebut akan berlangsung selama enam hari hingga 4 Mei 2025 dengan target 40.000 pengunjung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penjualan mobil listrik di Indonesia terus menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan. Ini didorong oleh berbagai faktor mulai dari daya tahan baterai, strategi harga, hingga kesiapan infrastruktur yang semakin ditingkatkan oleh pabrikan dan pemerintah.

“Di Indonesia, penjualan kendaraan listrik (EV) masih menunjukkan pertumbuhan yang kuat dan belum mencapai titik jenuh. Ini terlihat dari peningkatan signifikan penjualan, yakni 43.188 unit pada 2024, naik 153 persen dibanding tahun sebelumnya,” kata Pengamat Otomotif dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu, Sabtu (28/6/2025).

Baca Juga

Menurut Yannes, angka tersebut menjadi sinyal kuat bahwa pasar kendaraan listrik di Tanah Air masih sangat potensial. Produsen otomotif pun mulai membuktikan ketangguhan produk mereka, khususnya dalam hal daya tahan baterai dan kemampuan jarak tempuh, bahkan menawarkan garansi seumur hidup untuk komponen utama seperti baterai.

Yannes menyebutkan bahwa pertumbuhan pasar ini juga dipengaruhi oleh meningkatnya kesadaran konsumen terhadap keuntungan menggunakan kendaraan listrik.

“Segmentasi konsumen kini makin paham bahwa biaya operasional EV jauh lebih murah dibanding kendaraan berbahan bakar fosil. Perawatannya pun lebih rendah. Ditambah lagi, model EV kini makin beragam dan harganya makin mendekati mobil bermesin pembakaran dalam (ICE) sekelasnya,” ujar Yannes.

Dukungan pemerintah juga menjadi salah satu pendorong utama. Pemberian insentif pajak serta pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang semakin luas memberikan daya tarik tambahan bagi konsumen.

“Pemerintah terus memberi insentif pajak dan memperluas pembangunan SPKLU,” tambah Yannes.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) turut mengonfirmasi tren pertumbuhan tersebut, meskipun menggarisbawahi bahwa harga tetap menjadi faktor penentu utama dalam keputusan pembelian.

“Mobil listrik masih diminati, tergantung harganya,” kata Ketua Gaikindo, Jongkie Sugiarto.

Dengan kombinasi dukungan pemerintah, kesadaran konsumen yang terus meningkat, serta strategi harga yang kompetitif dari produsen, pasar mobil listrik di Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh dalam beberapa tahun mendatang.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement