REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Rally saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan lalu memicu aksi ambil untung (profit taking) pada perdagangan Senin (18/10) sehingga indeks ditutup terkoreksi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI ditutup melemah 30,113 poin (0,84 persen) ke posisi 3.566,918, sementara indeks kelompok 45 saham terlikuid (LQ45) juga melemah 7,163 poin (1,07 persen) ke posisi 661.755.
Analis Lautandana Sekuritas Willy Sanjaya mengatakan, pelemahan indeks BEI oleh investor dianggap wajar karena memang sudah saatnya untuk mengambil untung. "Indeks turun wajar, harga saham juga sudah naik cukup tinggi jadi profit taking wajar dilakukan," katanya.
Selain profit taking, pelemahan bursa-bursa kawasan regional turut mendorong pelemahan indeks BEI. Indeks Hang Seng di bursa Hong Kong turun 288,25 poin (1,21 persen) menjadi 23.469,38, indeks Nikkei 225 di bursa Tokyo turun 1,76 (0,02 persen) ke posisi 9.498,49, indeks Straits Times di bursa Singapura melemah 23,00 poin (0,72 persen) menjadi 3.181,27.
Ia menambahkan, indeks BEI juga sudah memasuki area overbought (jenuh beli) terlihat pada perdagangan pekan kemarin yang bergerak kurang ramai. "Pasar sudah overbought sehingga pada perdagangan hari ini terjadi koreksi," katanya.
Diprediksi, lanjut dia, pada perdagangan indeks BEI besok Selasa (18/10), IHSG akan melanjutkan pelemahan. IHSG akan bergerak pada support ressistance 3.535 hingga 3.589. Volume perdagangan siang ini mencapai 5,230 miliar saham dengan nilai Rp 3,075 triliun yang dihasilkan dari 118.527 kali transaksi. Saham naik sebanyak 72 saham, saham yang turun sebanyak 166, dan 59 belum bergerak harganya.