Rabu 04 Aug 2010 00:23 WIB

Hatta : Belum Ada Rencana Pemotongan Mata Uang

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Ilustrasi
Foto: ANTARA
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan bahwa pemerintah belum memiliki rencana memotong nominal mata uang seperti yang diwacanakan Bank Indonesia. "Redenominasi bisa saja, tapi wacana yang dikembangkan bukan berarti segera dijalankan karena pemerintah tidak mempunyai rencana seperti itu," ujar Hatta, di kantornya Selasa (3/8).

Menurut Hatta ada pandangan di mata masyarat kebijakan ini serupa dengan sanering. Padahal yang disebut redenominasi tidak seperti itu.

Redenominasi didefinisikan sebagai pemotongan nilai mata uang menjadi lebih kecil tanpa mengubah nilai tukarnya. Contohnya, uang Rp100.000 dipotong menjadi Rp100 diikuti pula pemotongan harga, misal harga beras Rp6.000 per liter, jadi Rp6 per liter.

Sementara saneering didefinisikan sebagai, pemotongan nilai suatu mata uang menjadi lebih kecil tanpa jaminan tidak berubahnya nilai tukarnya. Pemotongan nol juga biasanya tiga buah di belakangnya. Contoh, uang Rp100.000 dipotong menjadi Rp100. Namun, harga beras Rp6.000 per liter tetap tidak berubah meskipun uangnya sudah dipotong.

Wacana yang diajukan oleh Bank Indonesia, kata Hatta, membutuhkan berbagai macam persyaratan dan memakan waktu yang cukup lama. "Pak Darmin menjelaskan kepada saya ini adalah suatu wacana yang dibicarakan dan dikembangkan. tapi butuh persyaratan dan tidak dalam waktu dekat," paparnya. Sanering pernah diterapkan di Indonesia pada 1966 ketika inflasi sangat tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement