Jumat 23 Jul 2010 05:05 WIB

Bulog Usulkan Operasi Pasar untuk Semua Jenis Beras

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perum Bulog mengusulkan kepada pemerintah agar pelaksanaan operasi pasar (OP) beras dilakukan terhadap semua jenis beras untuk lebih meningkatkan efektifitas kegiatan tersebut dalam menekan kenaikan harga di pasaran.

Direktur Pelayanan Publik Perum Bulog, Sutono, di Jakarta, Kamis, mengatakan, mekanisme operasi pasar beras saat ini belum bisa efektif menurunkan harga karena beras yang dijual dalam OP hanya satu jenis yaitu medium IR 64 kelas III. "OP beras akan efektif jika dilakukan untuk banyak jenis beras atau multikualitas, kondisi sekarang OP hanya berperan mengerem kenaikan harga beras. Pengaruhnya saya yakin ada, tapi kecil," katanya.

Menurut dia, hingga saat ini Bulog dengan memanfaatkan cadangan beras pemerintah (CBP) yang mencapai 501.000 ton siap melakukan OP berapa pun. Namun, tambahnya, sayangnya beras pemerintah tersebut hanya satu jenis yakni IR 64 III, padahal di pasaran DKI Jakarta saja ada 17 jenis beras sedangkan di seluruh nasional ada 36 jenis beras.

Dikatakannya, jika Bulog memiliki banyak stok beragam jenis beras, maka OP akan sangat efektif mempengaruhi harga.

Ia mencontohkan, saat ini kenaikan harga beras premium justru terjadi lebih besar sampai Rp 800 per kg, sementara Bulog tak memiliki stok jenis premium. "Oleh karena itu, Bulog perlu memiliki stok beras multikualitas dan OP beras seharusnya untuk semua jenis beras termasuk premium jika ingin efektif," katanya.

Sutono menyatakan, hingga kini, Bulog telah melakukan OP di berbagai wilayah seperti NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua, Jawa Barat di pasar Bandung dan Cibitung, untuk Jawa Timur di Surabaya dan Malang serta DKI Jakarta di 12 pasar tradisional yang mana sampai saat ini jumlah beras OP yang disalurkan mencapai 507 ton.

Harga beras OP di tingkat gudang untuk wilayah Jawa sebesar Rp5.630 per kg dan di luar Jawa Rp 5.730 per kg, sementara itu Kementerian Perdagangan memerintahkan agar harga beras OP di tingkat pembeli, Rp 400-500 lebih murah dari harga pasar. "Maksimal pembelian lima sak atau setara 75 kg," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement