REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Produk unit link asuransi jiwa diperkirakan akan tetap dominan bagi pendapatan premi asuransi jiwa nasional. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, Stephen Juwono, mengatakan produk unitlink saat ini masih mendominasi pasar dengan porsi 60 persen dari total pendapatan premi produksi baru sebesar Rp 12 triliun. Sementara sisanya berasal dari produk tradisional sekitar 40 persen atau Rp 4,6 triliun.
Ia menjelaskan produk unit link tetap menjadi dominan di industri asuransi jiwa karena memiliki profil produk yang menarik karena pemegang polis dapat sekaligus berinvestasi. “Produk tradisional yang hanya menawarkan proteksi akan tetap ada karena masyarakat juga masih membutuhkannya, tapi sooner or later tren perusahaan akan ke arah unit link,” kata Stephen dalam paparan kinerja industry asuransi jiwa Indonesia, Kamis (8/7).
Total pendapatan premi produksi baru asuransi jiwa nasional meningkat 38,3 persen pada triwulan I 2010, dari Rp 8,8 triliun pada kuartal I 2009 menjadi Rp 12 triliun. Sementara total pendapatan premi meningkat 28,2 persen dari Rp 13,5 triliun di triwulan I 2009 menjadi Rp 17,3 triliun di periode sama tahun ini.
Dari sisi jalur distribusi jalur agensi tetap menjadi mayoritas dari total pendapatan premi. Tercatat jalur distribusi agensi menyumbang Rp 7,3 triliun, bancassurance Rp 6,5 triliun dan jalur distribusi lain seperti direct marketing/tele marketing, direct selling sebesar Rp 3,5 triliun.