REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kehadiran gula rafinasi kembali meresahkan petani tebu. Sejak gula rafinasi menembus ke pasaran, harga lelang gula petani terus menurun.
Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Arum Sabil, mengatakan harga lelang gula petani kini hanya Rp 7.000 per kilogram (kg). "Itu posisi Rabu (16/6). Padahal, sebelum Maret, harga lelang gula petani sempat mencapai Rp 8.300-Rp 9.000 per kilogram," katanya Ahad (20/6) di Jakarta.
Menurut Arum, tren penurunan itu menjadi ekstrem dalam sepekan terakhir. Bila sebelumnya penurunan harga dari Rp 9.000 menjadi Rp 8.000 terjadi bertahap, sejak terjadi perembesan gula rafinasi penurunan bisa mencapai Rp 1.000 per kg. Gula rafinasi bukan saja merembes, tuturnya, tapi sudah membanjiri pasar tradisional dan modern.
Jika hal ini terus terjadi, Arum khawatir harga gula akan jatuh hingga di bawah Rp 6.000 per kg. Padahal, ongkos produksi gula rata-rata sekitar Rp 6.250 per kg.
"Pemerintah harus mengambil tindakan nyata untuk mengatasi hal ini. Jangan sampai kami melakukan tindakan sendiri yaitu sweeping," ancamnya. Selain karena rembesan, menurut Arum, penurunan harga lelang gula juga akibat turunnya harga gula internasional hingga mencapai 500 dolar AS per ton.