REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah memperkirakan, produksi otomotif nasional dapat menembus angka psikologis 1 juta unit pada tahun ke depan. Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi mengatakan, target itu dapat dicapai dengan peningkatan kapasitas terpasang yang ada sekarang.
Selain itu, dia mengatakan, pihaknya akan mengajukan pemberian insentif fiskal berupa pembebasan bea masuk bagi 1.000-an jenis bahan baku. ''Industri otomotif juga mendapat insentif dari PP nomor 66/2008, berupa potongan 30 persen untuk tax credit dari nilai investasi. BKPM juga masih memberikan beberapa insentif selain PP nomor 62/2008,'' jelasnya kepada wartawan, Senin (14/6).
Target produksi ini, menurut Budi, juga akan dipacu meningkatnya daya beli masyarakat serta kepercayaan yang meningkat terhadap produk otomotif buatan dalam negeri. ''Masyarakat Indonesia sekarang lebih percaya buatan dalam negeri untuk first entry car, karena tidak mahal dan spare part terjamin, demand dari masyarakat makin kuat,'' jelasnya.
Budi melanjutkan, optimisme ini juga didukung tingginya kinerja beberapa perusahaan. Hingga saat ini, perusahaan perakitan otomotif sudah beroperasi dua shift setiap harinya. ''Jadi lembur dari jam 8 malam sampai 4 pagi, pakai full capacity untuk tingkatkan produksi. Karenanya, disarankan tahun depan ekspansi pabrik baru karena kebijakan pemerintah yang kondusif dan perbaikan infrastruktur akan picu demand di ASEAN,'' terangnya.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, industri perakitan mobil di Indonesia terdapat 20 perusahaan sementara industri komponen sekitar 700 perusahaan. Produksi mobil mencapai 600.884 unit pada 2008 dan 464.816 unit pada 2009. Tahun ini, telah diproduksi sekitar 299 ribu unit hingga Mei atau meningkat 53,87 persen dibanding periode sama tahun lalu.