Senin 13 Apr 2020 14:18 WIB

Permintaan Ruang Perkantoran Diprediksi Melambat Akibat WFH

Penurunan permintaan akan menekan pertumbuhan pasok ruang kantor.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Suasana gedung perkantoran dilihat dari kawasan Kuningan, Jakarta pada Agustus 2019 lalu. Colliers International memperkirakan pertambahan ruang perkantoran hanya meningkat tiga persen pada tahun ini akibat kebijakan WFH.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Suasana gedung perkantoran dilihat dari kawasan Kuningan, Jakarta pada Agustus 2019 lalu. Colliers International memperkirakan pertambahan ruang perkantoran hanya meningkat tiga persen pada tahun ini akibat kebijakan WFH.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsultan Properti Colliers International memperkirakan pertambahan ruang perkantoran hanya meningkat sekitar 500 ribu meter persegi pada tahun ini. Adapun jumlah tersebut lebih tinggi tiga persen dibandingkan tambahan pasok sepanjang 2019. 

Senior Associate Director and Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan, pandemi virus corona diperkirakan menurunkan permintaan properti perkantoran. "Kalau banyak perusahaan yang meneruskan work from home (WFH), kemungkinan permintaan perkantoran bakal melambat ke depannya," ujar Ferry melalui laporan tertulis di Jakarta, Senin (13/4).

Baca Juga

Ia melanjutkan, penurunan permintaan akan berpengaruh ke tingkat okupansi perkantoran sehingga akan menekan pertumbuhan pasok ruang kantor. Karena ada banyak perusahaan yang juga mencari ruang yang lebih kecil.

Berdasarkan riset Colliers, sepanjang kuartal satu 2020, sudah ada empat gedung perkantoran yang selesai dibangun, yang seluruhnya berada di area pusat bisnis (central business district/CBD). Keempat gedung tersebut menambah pasok sebanyak 212 ribu meter persegi menjadi total 6,87 juta meter persegi.

 

"Namun, di CBD hingga akhir 2020 kemungkinan tidak ada banyak tambahan," ungkap Ferry.

Secara keseluruhan, hanya akan ada tambahan sekitar tujuh gedung perkantoran atau 270 ribu meter persegi di area pusat bisnis sepanjang 2020.

Colliers juga memperkirakan, harga sewa dan beli properti perkantoran mengalami tekanan pada tahun ini. Hal ini disebabkan penyebaran virus corona (Covid-19).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement