REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) berkomitmen memperkuat kerja sama pendidikan antara Indonesia dan China melalui program Beasiswa Dharma Bumiputra Indonesia. Ketua KIKT, Garibaldi Thohir, menyampaikan pihaknya akan memfasilitasi pengiriman 50 pemuda-pemudi terbaik Indonesia untuk menempuh studi di Universitas Tianjin.
Garibaldi menegaskan kolaborasi tersebut menjadi langkah konkret dalam memperluas kesempatan pendidikan dan memperkuat hubungan bilateral kedua negara di bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM). KIKT memandang pendidikan sebagai pilar penting untuk mencetak generasi unggul yang berdaya saing global sekaligus berakar pada nilai kebangsaan.
“Untuk itu, Kadin Indonesia Komite Tiongkok akan turut mendukung program ini dengan memfasilitasi pengiriman 50 pemuda-pemudi terbaik penerima Beasiswa Dharma Bumiputra Indonesia setiap tahunnya untuk menempuh studi di salah satu universitas terbaik di Tiongkok, yaitu Universitas Tianjin,” ujar Garibaldi Thohir dalam acara peluncuran program Dharma Bumiputra untuk Indonesia di Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Ia menambahkan, program ini tidak hanya memberikan akses pendidikan global, tetapi juga menjadi sarana memperkuat jejaring dan pertukaran pengetahuan antara Indonesia dan China. Para penerima beasiswa diharapkan dapat kembali ke tanah air membawa pengalaman dan inovasi baru untuk pembangunan nasional.
KIKT juga berencana mengirim 20 tenaga pengajar dan profesional setiap tahun untuk mengikuti pelatihan di Universitas Tianjin. Inisiatif ini dilakukan guna memperluas kerja sama riset dan pengembangan antara dunia industri Indonesia dan lembaga pendidikan di Tiongkok, khususnya dalam bidang kedokteran dan teknologi.
“KIKT berkomitmen untuk mengirim sedikitnya, sesuai dengan saran Pak Tono Suratman, insyaallah 20 tenaga pengajar dan profesional setiap tahun untuk mengikuti pelatihan di Universitas Tianjin, serta mendorong riset dan pengembangan bersama antara perusahaan anggotanya dan Universitas Tianjin guna menghasilkan inovasi serta mendukung transfer pengetahuan antarnegara,” kata Garibaldi.
Tokoh yang akrab disapa Boy Thohir itu menyampaikan apresiasi kepada Menteri Sosial Saifullah Yusuf serta para penggagas Yayasan Warga Bumiputra Indonesia, Jenderal (Purn) AM Hendropriyono, dan Letjen (Purn) Valentinus Suhartono Suratman. Kolaborasi lintas sektor ini, menurutnya, mencerminkan semangat gotong royong dalam membangun masa depan bangsa.
Kadin Indonesia Komite Tiongkok berharap kerja sama ini menjadi wujud nyata kontribusi dunia usaha dalam memperkuat pendidikan nasional. Boy menegaskan program ini juga sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang menempatkan pengembangan SDM unggul sebagai fondasi utama kemajuan bangsa.