Jumat 17 Oct 2025 17:54 WIB

Dua Investor Masuk, Hilirisasi Kelapa Buka Ribuan Lapangan Kerja Lokal

Investasi sektor kelapa terus tumbuh, membawa dampak sosial ekonomi besar.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Gita Amanda
Indonesia adalah penghasil kelapa terbesar di dunia sehingga peluang hilirisasi komoditas ini sangat besar. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Akbar Tado
Indonesia adalah penghasil kelapa terbesar di dunia sehingga peluang hilirisasi komoditas ini sangat besar. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyampaikan, hilirisasi kelapa menjadi salah satu sektor prioritas yang mampu menyerap tenaga kerja besar, meski nilai investasinya relatif kecil dibanding sektor mineral. Proyek ini menargetkan penyelesaian dua investasi besar pada 2026 dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat lokal.

Rosan menjelaskan, Indonesia adalah penghasil kelapa terbesar di dunia sehingga peluang hilirisasi komoditas ini sangat besar. “Dari segi investasi memang lebih kecil dibanding nikel, tapi penciptaan lapangan kerja dan kepastian harga untuk petani kelapa menjadi sangat baik,” ujar tokoh yang juga CEO Danantara ini di Jakarta, Jumat (17/10/2025).

Baca Juga

Ia menerangkan, hilirisasi kelapa yang saat ini berjalan melibatkan proyek senilai 100 juta dolar AS. Setiap tahap diproyeksikan menyerap minimal 5.000 pekerja, termasuk pengumpul lokal. Rosan menekankan pemanfaatan 100 persen bahan baku dari kelapa itu sendiri sebagai kunci penciptaan lapangan kerja.

Proyek ini menggantikan alur produksi sebelumnya yang seluruhnya berada di China. “Kebutuhan kelapa untuk satu pabrik mencapai 500 juta butir. Selama ini mereka kirim dari Indonesia ke China dengan biaya logistik tinggi. Kini, kami yakinkan mereka untuk investasi langsung di sini,” tuturnya.

Rosan mengatakan, groundbreaking konstruksi telah dilakukan dan investor berencana mengembangkan proyek hingga tiga tahap. Meski nilai total investasi jauh di bawah industri mineral bernilai miliaran dolar, menurut dia, dampak sosial ekonomi bagi desa kelapa dan sekitarnya dinilai signifikan.

Rosan menambahkan, model hilirisasi ini akan diperluas ke sektor perkebunan lain, termasuk kerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk penguatan nelayan melalui pembangunan tambak dan desa nelayan. Proyek ini diperkirakan mulai berjalan tahun depan.

Investor utama dalam proyek hilirisasi kelapa ini salah satunya Zhejiang FreeNow Food Co. Ltd., produsen kelapa dan turunannya terbesar di China. FreeNow telah memiliki enam pabrik di negaranya. Kehadiran investor ini diharapkan mendorong hilirisasi kelapa di Indonesia sekaligus menciptakan lapangan kerja baru di tingkat lokal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement