Rabu 01 Oct 2025 21:30 WIB

ESDM: Kargo Kedua BBM Impor Pertamina Tiba Besok

BBM impor siap diserap SPBU swasta.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan kargo kedua berisi BBM murni (base fuel) yang diimpor Pertamina diharapkan tiba di pelabuhan pada Kamis (2/10/2025), sehingga dapat langsung disalurkan ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta. (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan kargo kedua berisi BBM murni (base fuel) yang diimpor Pertamina diharapkan tiba di pelabuhan pada Kamis (2/10/2025), sehingga dapat langsung disalurkan ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan kargo kedua berisi BBM murni (base fuel) yang diimpor Pertamina diharapkan tiba di pelabuhan pada Kamis (2/10/2025), sehingga dapat langsung disalurkan ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, menyampaikan kargo pertama impor BBM murni dari Pertamina sebelumnya sudah tiba dan diharapkan bisa segera dimanfaatkan oleh SPBU swasta.

Baca Juga

“Kargo kedua itu, insya Allah, besok sudah tiba di pelabuhan. Jadi, besok sudah ada dua kargo,” ujar Laode dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XII DPR RI di Jakarta, Rabu (1/10/2025).

Kementerian ESDM, kata Laode, terus mendorong agar SPBU swasta melakukan negosiasi lanjutan, sehingga stok BBM murni dari dua kargo impor tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal.

“Sejak Agustus dan September, beberapa kali kita lakukan pertemuan. Kita mengundang BUMN (Pertamina) dan badan usaha swasta (SPBU swasta) dalam rangka kolaborasi agar kekurangan setidaknya sampai dengan Desember ini bisa diatasi bersama,” ujarnya.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menegaskan Pertamina tidak memanfaatkan situasi dan tidak mencari keuntungan dalam impor BBM tambahan untuk SPBU swasta.

“Pertamina mendapat mandat menjaga ketahanan energi. Tugas utama kami saat ini juga meningkatkan lifting bersama K3S (kontraktor kontrak kerja sama minyak dan gas). Jadi, banyak tugas lain yang lebih penting,” kata Simon.

Sejumlah badan usaha pemilik SPBU swasta, di antaranya Shell, Vivo, BP, dan Exxon Mobil, menyetujui impor BBM tambahan melalui Pertamina. BBM tersebut merupakan impor di luar kuota yang telah diberikan pemerintah kepada swasta.

Untuk tahun 2025, setiap pemilik SPBU swasta mendapat kuota lebih besar 10 persen dibanding kuota 2024.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement