Senin 22 Sep 2025 16:44 WIB

Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Purbaya Bantah Manipulasi Angka BPS

Pertumbuhan ekonomi kuartal II ditopang konsumsi rumah tangga dan investasi.

Rep: Eva Rianti/ Red: Friska Yolandha
Konferensi Pers APBN Kita edisi September 2025 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (22/9/2025).
Foto: Republika/Eva Rianti
Konferensi Pers APBN Kita edisi September 2025 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (22/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan tidak ada manipulasi angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2025 sebesar 5,12 persen yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). Menurut Purbaya, pertumbuhan ekonomi saat itu dipengaruhi oleh perputaran uang yang beredar di masyarakat.

“Kalau lihat laju pertumbuhan uang, pada kuartal II itu tumbuh uangnya cukup kencang. Itu yang mendorong belanja konsumen tumbuh kuat,” ujar Purbaya dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi September 2025 di Jakarta, Senin (22/9/2025).

Baca Juga

Mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu menjelaskan, jumlah uang beredar meningkat tajam hingga April 2025. Dampaknya baru terasa pada tiga bulan berikutnya, tepatnya kuartal II.

Jumlah uang beredar kemudian mulai melandai sejak Mei, yang turut memengaruhi perlambatan kinerja ekonomi setelah periode itu.

Karena itu, Purbaya menegaskan bahwa melihat angka pertumbuhan ekonomi juga perlu mempertimbangkan suplai uang pada periode terkait.

“Kuartal II angkanya memang seperti itu. Tidak ada manipulasi BPS,” tegasnya.

Sebelumnya, BPS melaporkan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 tumbuh 5,12 persen secara tahunan (year on year) ditopang terutama oleh konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB).

Konsumsi rumah tangga menyumbang kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yakni sebesar 54,25 persen.

Sektor tersebut juga menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi dengan andil 2,64 persen dari total 5,12 persen pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain konsumsi rumah tangga, PMTB menyumbang pertumbuhan 2,06 persen dengan kontribusi terhadap PDB mencapai 27,83 persen.

Pertumbuhan PMTB tercatat 6,99 persen year on year, didukung oleh aktivitas investasi yang masih menggeliat, terutama di sektor konstruksi. Adapun konsumsi pemerintah tercatat menyumbang 0,22 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement