Sabtu 06 Sep 2025 21:50 WIB

Ratusan Warga Korsel Ditangkap di Pabrik Hyundai AS, Pemerintah Seoul Bertindak

Penangkapan terbesar dalam sejarah Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.

Hyundai STARGAZER Cartenz
Foto: Hyundai
Hyundai STARGAZER Cartenz

REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL — Presiden Korea Selatan, Lee Jae myung, pada Sabtu (6/9/2025) memerintahkan jajarannya mengambil langkah maksimal untuk merespons penangkapan ratusan warganya dalam penggerebekan imigrasi Amerika Serikat di pabrik aki mobil Hyundai Motor di negara bagian Georgia. Menteri Luar Negeri Cho Hyun mengatakan pemerintah telah membentuk tim khusus untuk menangani penangkapan lebih dari 300 warga Korea pada Kamis (4/9/2025) di fasilitas tersebut.

Ia menambahkan, dirinya mungkin akan pergi ke Washington untuk bertemu dengan pejabat AS jika diperlukan. “Saya sangat prihatin. Saya merasa sangat bertanggung jawab atas penangkapan warga negara kami,” kata Cho dalam rapat darurat pemerintah.

Baca Juga

Insiden ini berpotensi memperburuk ketegangan antara pemerintahan Presiden Donald Trump dan Seoul, sekutu sekaligus investor utama Asia. Kedua pihak sebelumnya telah berselisih mengenai detail kesepakatan perdagangan yang mencakup investasi Korea Selatan senilai 350 miliar dolar AS di Amerika Serikat.

Sebuah video yang dirilis Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai AS memperlihatkan para pekerja Asia diborgol di pergelangan tangan, pinggang, dan pergelangan kaki saat digiring ke bus setelah penggerebekan. Operasi tersebut bahkan melibatkan helikopter dan kendaraan lapis baja.

Penangkapan sekitar 475 pekerja, termasuk lebih dari 300 warga Korea, di pabrik dekat Savannah menjadi bagian dari tindakan keras Presiden Trump terhadap imigran. Penindakan ini disebut sebagai operasi terbesar dalam sejarah Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.

Dalam video itu, ratusan pekerja tampak berdiri di depan sebuah gedung, beberapa di antaranya mengenakan rompi kuning bertuliskan nama perusahaan seperti “Hyundai” dan “LG CNS”. Dua pekerja bahkan berusaha bersembunyi di sebuah kolam sebelum akhirnya ditangkap.

“Kami menyambut semua perusahaan yang ingin berinvestasi di AS. Jika mereka perlu mendatangkan pekerja untuk pembangunan atau proyek lainnya, itu sah-sah saja. Tetapi mereka harus melakukannya secara sah,” ujar Agen Khusus Investigasi Keamanan Dalam Negeri untuk Georgia dan Alabama, Steven N Schrank, dalam pernyataan Sabtu.

“Operasi ini mengirimkan pesan jelas bahwa mereka yang mengeksploitasi sistem dan melemahkan tenaga kerja kami akan dimintai pertanggungjawaban,” tambahnya.

Hyundai menyatakan akan menyelidiki pemasok dan subkontraktornya untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan.

Sementara itu, LG Energy Solution, yang bekerja sama dengan Hyundai membangun pabrik tersebut, menyebut telah meminta karyawannya kembali dari perjalanan bisnis di AS dan menangguhkan perjalanan ke Amerika Serikat kecuali untuk pertemuan dengan pelanggan.

LG Energy Solution mengatakan sebanyak 47 karyawannya dan sekitar 250 pekerja kontraktor di pabrik patungan itu ikut ditahan.

sumber : REUTERS
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement