Senin 01 Sep 2025 15:31 WIB

Ekspor RI Januari–Juli 2025 Tembus 160 Miliar Dolar AS, Didorong Industri Pengolahan

Sektor industri pengolahan jadi penopang utama pertumbuhan ekspor Indonesia.

Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di New Priok Container Terminal One, Tanjung Priok, Jakarta Utara, (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di New Priok Container Terminal One, Tanjung Priok, Jakarta Utara, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai ekspor sepanjang Januari–Juli 2025 mencapai 160,16 miliar dolar Amerika Serikat (AS), atau naik 8,03 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong sektor industri pengolahan.

“Ekspor Januari–Juli 2025 naik 8,03 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 148,26 miliar dolar AS. Peningkatan ini terutama didorong sektor industri pengolahan, yang mencatat nilai ekspor 128,13 miliar dolar AS atau naik 17,40 persen,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers daring di Jakarta, Senin (1/9/2025).

Baca Juga

Tiga besar negara tujuan ekspor Indonesia adalah China, Amerika Serikat, dan India. Kontribusi ketiga negara tersebut sekitar 41,53 persen dari total ekspor nonmigas Indonesia pada Januari–Juli 2025.

China tetap menjadi pasar ekspor utama komoditas nonmigas Indonesia dengan nilai mencapai 34,46 miliar dolar AS (22,64 persen), disusul Amerika Serikat sebesar 17,89 miliar dolar AS (11,75 persen), dan India sebesar 10,87 miliar dolar AS (7,14 persen).

Ekspor ke China didominasi oleh besi dan baja, bahan bakar mineral, serta produk nikel. Sementara ekspor ke Amerika Serikat didominasi mesin dan perlengkapan elektrik, pakaian rajutan, serta alas kaki.

photo
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di New Priok Container Terminal One, Tanjung Priok, Jakarta Utara. - (Republika/Thoudy Badai)

Di sisi lain, impor Indonesia pada Januari–Juli 2025 mencapai 136,51 miliar dolar AS atau naik 3,41 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penyumbang utama impor masih berasal dari sektor nonmigas dengan nilai 118,13 miliar dolar AS, naik 6,97 persen. Sedangkan impor sektor migas turun 14,79 persen menjadi 18,38 miliar dolar AS.

Dilihat dari sisi penggunaan, peningkatan impor terjadi pada bahan baku atau penolong serta barang modal. Nilai impor barang modal sebagai kontributor utama mencapai 27,38 miliar dolar AS atau naik 20,56 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Sepanjang periode Januari–Juli 2025, China menjadi negara asal impor nonmigas terbesar bagi Indonesia dengan nilai 47,67 miliar dolar AS (40,35 persen), diikuti Jepang sebesar 8,77 miliar dolar AS (7,43 persen), dan Amerika Serikat sebesar 5,75 miliar dolar AS (4,87 persen).

Impor dari China didominasi mesin dan peralatan mekanis, mesin dan perlengkapan elektrik, serta kendaraan beserta bagiannya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement