Rabu 27 Aug 2025 13:07 WIB

Jurus Astra Hadapi Gempuran Kendaraan Listrik China

Strategi diversifikasi produk dan layanan jadi kunci menjaga pasar otomotif.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Direktur PT Astra International Tbk Henry Tanoto saat konferensi pers public expose Astra International di Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Foto: Tangkapan layar Instagram
Direktur PT Astra International Tbk Henry Tanoto saat konferensi pers public expose Astra International di Jakarta, Rabu (27/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Astra International Tbk siap menghadapi persaingan di sektor Battery Electric Vehicle (BEV) atau kendaraan listrik berbasis baterai, termasuk dengan produsen asal China yang kian agresif masuk ke pasar Indonesia. Direktur Astra International, Henry Tanoto, mengatakan persaingan justru memberi manfaat bagi konsumen maupun industri otomotif nasional.

“Kalau kita bicara tentang persaingan, sebenarnya memang persaingan itu kan selalu ada, terutama di industri otomotif. Itu menurut kami bagus untuk konsumen dan juga tentu saja bagus untuk industri otomotif,” ujar Henry saat konferensi pers public expose Astra International di Jakarta, Rabu (27/8/2025).

Baca Juga

Henry menyebut Astra memiliki strategi menjaga posisi pasar dengan menghadirkan produk, teknologi, dan layanan sesuai kebutuhan konsumen Indonesia. Menurutnya, keberhasilan strategi tersebut terbukti dari pencapaian market share Astra yang stabil di atas 50 persen selama hampir dua dekade terakhir.

“Kita selalu memiliki strategi menghadapi persaingan agar bisa menyediakan produk, teknologi, dan juga layanan sesuai kebutuhan pelanggan yang sangat bervariasi di negara kita ini,” ucap Henry.

Ia menjelaskan strategi produk Astra berangkat dari pemetaan kebutuhan konsumen yang berbeda antara kota besar, kota kecil, hingga daerah pedesaan. Hal ini mencakup daya beli, preferensi kapasitas kendaraan, hingga kesiapan infrastruktur seperti ketersediaan stasiun pengisian daya untuk mobil listrik.

“Saat ini kalau kita lihat, penetrasi kendaraan listrik hampir 90 persen terkonsentrasi di Jakarta dan kota besar karena infrastrukturnya lebih siap dan daya beli mereka kebanyakan additional buyer yang tidak terlalu sensitif terhadap harga,” lanjut Henry.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Astra menghadirkan portofolio produk lengkap mulai dari mobil berbahan bakar bensin (ICE), hibrida, plug-in hybrid, hingga kendaraan listrik penuh. Tahun ini, Astra bersiap memperkenalkan Toyota New BZ4X produksi lokal dan Urban Cruiser BE, serta meluncurkan Rocky Hybrid di bawah Rp300 juta untuk memperluas segmen pasar.

“Melalui produk-produk ini, kami ingin memperkuat line-up mulai dari segmen entry hingga luxury,” kata Henry.

Selain produk, Astra juga mengandalkan layanan purna jual, jaringan distribusi, serta ekosistem finansial dan asuransi yang luas di seluruh Indonesia. Menurut Henry, faktor layanan turut menjaga nilai jual kembali kendaraan Astra tetap tinggi di pasar.

“Kita menyiapkan layanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan jaringan yang luas, ekosistem financing insurance, serta purna jual. Ekosistem layanan ini yang membuat resale value Astra terjaga dengan baik,” ungkapnya.

Dengan strategi menyeluruh tersebut, Henry optimistis Astra mampu beradaptasi dengan cepat di tengah transisi energi dan perkembangan industri otomotif. Ia menegaskan perusahaan akan terus menyelaraskan portofolio produk dan layanan dengan perubahan kebutuhan mobilitas masyarakat.

“Kita percaya diri dan yakin bisa beradaptasi dengan cepat dan tumbuh di tengah transisi energi industri otomotif. Kita harapkan bisa terus menjadi pilihan utama konsumen di Indonesia,” ujar Henry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement