REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Omzet penjualan para tenant di pusat perbelanjaan terbilang menurun meski banyak pengunjung. Banyak yang menyoroti fenomena rombongan jarang beli (rojali) di balik merosotnya pendapatan para pedagang di mal-mal perkotaan.
Penjual alat perlengkapan rumah tangga di mal @Bassura, Kurnia Oktavia Utami (31 tahun), mengaku sering mendapati pengunjung yang bertanya-tanya dan melihat produknya. Setelah itu, mereka tidak jadi membeli dan memutuskan untuk memilih toko online. Baginya, hal tersebut merupakan tindakan yang tidak mengenakkan. Dia mengaku sudah berupaya untuk melayani dengan maksimal.
“Gimana ya, jahat sih. Ya kita kan juga disini gak bisa dong kayak gitu, dia udah nanya disini dia harus belinya disini gitu loh maksudnya. Jadi kan kayak kita sia-sia gitu, kita sudah kerja tapi kok malah beli di online, sedangkan gue disini kan berharap lu juga beli disini gitu,” jelas Kurnia kepada Republika, Kamis (24/7/2025)
Kurnia yang menjajakan barangnya di pusat perbelanjaan yang berada di kawasan Cipinang tersebut menyayangkan tata cara pembeli ketika tidak jadi membeli produknya. Dia mencontohkan, perilaku pembeli yang bertanya dan sudah sampai menawar tetapi langsung pergi hilang tanpa mengucapkan terima kasih.
“Kadang banyak sih yang kayak gitu, udah sampai nawar-nawar, eh gak tahunya tanpa bilang makasih mereka udah kabur maksudnya setidaknya kalau pun emang gak jadi beli, maaf ya mbak, kita nanya dulu, makasih gitu kan, kitanya juga enak, jadi ngelayanin ke berikutnya juga kan jadinya, oh iya ibu, silakan ya, liat-liat aja ya mbak, ya gak apa-apa, mungkin dari liat-liat aja mereka jadi sales buat kita kan juga lumayan,” harap dia.
Bukan hanya itu, Kurnia juga sering menghadapi pengunjung yang biasanya membandingkan tokonya dengan toko lain kemudian pergi.
Toko yang dijaga Kurnia hanya terdiri dari offline store yang bergantung pada penjualan pengunjung di tempat. Maka dari itu, fenomena tersebut juga berpengaruh pada omzet yang didapat.
Jika penjualan sedang maksimal, omzet tertinggi yang didapatkan Kurnia adalah Rp 6 juta, tetapi rata-rata omzet yang didapat akhir-akhir ini kurang dari angka tersebut yaitu hanya sebesar Rp 4 juta.