Senin 14 Jul 2025 18:19 WIB

BRI Insurance Dorong Integrasi Asuransi Umum dalam Layanan Perbankan

Strategi ini untuk optimalkan potensi bancassurance yang belum tergarap maksimal.

Kantor BRI Insurance.
Foto: dok Republika
Kantor BRI Insurance.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT BRI Asuransi Indonesia (BRINS) atau BRI Insurance mendorong integrasi asuransi dengan ekosistem layanan perbankan. Corporate Planning and Strategy Division BRI Insurance Aryo Swastika menyoroti potensi bancassurance yang dinilai belum dioptimalkan secara strategis karena pendekatan yang kurang terstruktur dan proaktif.

Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), kontribusi premi dari kanal bancassurance justru mengalami penurunan 27,4 persen pada 2024.

Baca Juga

Dia menilai minimnya interaksi langsung antara perusahaan asuransi dan debitur bank menyebabkan potensi pasar bancassurance belum dimanfaatkan secara optimal.

"Solusinya adalah meningkatkan eksposur asuransi umum melalui integrasi dalam ekosistem layanan perbankan," kata Aryo dalam keterangan, Senin (14/7/2025).

Dia mengelaborasi kebutuhan proteksi muncul secara alami ketika nasabah membuka rekening, mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR), atau kredit kendaraan.

Pada momen itu, produk seperti asuransi kebakaran, kendaraan, atau pengiriman barang dianggap perlu ditawarkan secara otomatis dan dijelaskan dengan bahasa yang sederhana, sehingga menjadi bagian dari perjalanan finansial nasabah, bukan sekadar tambahan.

"Edukasi juga dapat diperkuat melalui kanal komunikasi yang telah dipercaya nasabah, seperti push notification aplikasi mobile banking atau email resmi bank. Pendekatan ini mendorong nasabah untuk mengenali risiko yang dapat diasuransikan serta menjelajahi produk asuransi secara mandiri dan aman," jelas dia.

Rekomendasi lainnya yaitu menyoal inovasi produk asuransi umum yang perlu diarahkan pada konsep SMES (Sederhana, Murah, Ekonomis, dan Segera), mengingat tingkat densitas asuransi umum di Indonesia masih tergolong rendah.

Menurutnya, hal tersebut mencerminkan preferensi masyarakat terhadap produk dengan premi terjangkau dan proses yang tidak rumit. Produk asuransi dengan nilai pertanggungan besar serta fitur kompleks juga dinilai belum tentu sesuai dengan daya beli maupun kebutuhan pasar saat ini

"Oleh karena itu, pengembangan produk seperti asuransi mikro untuk rumah tinggal, tempat usaha, UMKM, atau kebakaran skala kecil menjadi sangat relevan. Produk-produk ini idealnya dapat diakses secara digital dan dilengkapi dengan proses klaim yang sederhana," ujarnya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement