REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Dalam menjawab kebutuhan pelumas yang kian kompleks di Indonesia, ExxonMobil menekankan pentingnya produksi lokal sebagai kunci ketahanan rantai pasok dan penyesuaian produk. Melalui anak usahanya, PT Federal Karyatama, perusahaan ini mengoperasikan salah satu pabrik pelumas terbesar di Tanah Air yang berlokasi di Cilegon, Banten.
Pabrik ini mampu memproduksi hingga 100 juta liter pelumas per tahun, mencakup berbagai segmen mulai dari kendaraan harian, sektor manufaktur, hingga industri berat. Menurut Presiden Direktur ExxonMobil Lubricants Indonesia, Syah Reza, keberadaan fasilitas produksi dalam negeri memberikan fleksibilitas dan kecepatan dalam merespons kebutuhan pasar.
“Produksi lokal memungkinkan kami menyesuaikan produk sesuai kebutuhan operasional pelanggan baik individu maupun industri,” ujar Syah.
Untuk memastikan distribusi lancar, ExxonMobil mengandalkan lima pusat distribusi regional yang tersebar di Cilegon, Jakarta, Surabaya, Balikpapan, dan Makassar. Sistem ini mendukung kelancaran suplai pelumas di seluruh Indonesia, bahkan menjangkau pasar ekspor seperti Vietnam.
Di sisi teknis, fasilitas di Cilegon dilengkapi teknologi modern, mulai dari sistem pengisian otomatis hingga laboratorium pengujian mutu. Pelumas yang dihasilkan dilengkapi QR code dan kode fisik untuk menjamin keaslian di pasaran.
Menurut Technical Manager PT Federal Karyatama, Rais Rachman, kebutuhan pelumas di Indonesia sangat dipengaruhi oleh iklim tropis dan kondisi jalan yang padat. Karena itu, pemilihan oli tidak bisa sembarangan.
“Pastikan oli sesuai spesifikasi mesin. Oli sintetik bisa bertahan lebih lama dan memberikan perlindungan optimal, terutama untuk kendaraan yang sering terjebak macet,” katanya.
Dengan kombinasi antara produksi lokal, distribusi nasional, dan adaptasi produk terhadap kebutuhan konsumen, ExxonMobil memperkuat posisinya dalam mendukung industri pelumas yang andal dan responsif di Indonesia.